Rabu, 16 Agustus 2017

Drone Diduga Milik Iran Bayangi Kapal Induk AS


Drone Diduga Milik Iran Bayangi Kapal Induk AS
Drone tersebut terbang 300 meter dari kapal induk AS USS Nimitz. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Komando Pasukan Angkatan Laut Amerika Serika (AS) mengatakan sebuah drone yang diduga kuat milik militer Iran membayangi kapal induk AS di Selat Hormutz.  Drone tersebut terbang 300 meter dari kapal induk tersebut.

Juru Bicara Komando Pasukan Angkatan Laut AS, Letnan Ian McConnaughey menyatakan pihaknya menilai manuver yang dilakukan drone Iran tersebut tidak profesional, dan sangat berbahaya.

"Pesawat tak berawak Iran melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional saat melewati kapal induk AS USS Nimitz tanpa lampu navigasi pada hari Minggu," kata McConnaughey, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/8).
Pejabat AS telah beberapa kali mengeluhkan berbagai interaksi yang tidak aman, dan tidak profesional yang dilakukan oleh militer Iran di selat Hormutz terhadap kapal perang, dan kapal induk AS yang beroperasi di sana.

Selasa lalu, seorang pejabat AS mengatakan sebuah pesawat tak berawak Iran telah mendekati sebuah jet tempur AS saat bersiap untuk mendarat di kapal induk. Pejabat tersebut mengatakan insiden tersebut merupakan yang ke 13 pada 2017.



Credit  sindonews.com


Iran: Manuver Drone Kami Tidak Berbahaya


Iran: Manuver Drone Kami Tidak Berbahaya
Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan, manuver yang dilakukan oleh drone milik mereka di selat Hormutz tidak berbahaya. Foto/Istimewa


TEHERAN - Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan, manuver yang dilakukan oleh drone milik mereka di selat Hormutz tidak berbahaya. Ini merupakan respon atas pernyataan Komando Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) soal manuver drone milik IRGC.

IRGC mengatakan, mereka menjalankan misi patroli udara di zona identifikasi pertahanan udara Iran (ADIZ), setiap hari dan sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku saat ini.

"Satuan Pengawal Revolusi dilengkapi dengan sistem navigasi standar dan dikendalikan secara profesional," kata IRGC dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/8).
IRGC kemudian menuduh kapal induk AS tidak memiliki sistem identifikasi dan pengintaian yang mumpuni.

Sebelumnya diwartakan, Komando Pasukan Angkatan Laut AS mengatakan sebuah drone yang diduga kuat milik militer Iran membayangi kapal induk AS di Selat Hormutz.  Drone tersebut terbang 300 meter dari kapal induk tersebut.

Juru Bicara Komando Pasukan Angkatan Laut AS, Letnan Ian McConnaughey menyatakan pihaknya menilai manuver yang dilakukan drone Iran tersebut tidak profesional, dan sangat berbahaya.

"Pesawat tak berawak Iran melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional saat melewati kapal induk AS USS Nimitz tanpa lampu navigasi pada hari Minggu," kata McConnaughey.




Credit  sindonews.com