Kamis, 03 Agustus 2017

Cina Bikin Superkomputer untuk Ungkap Misteri Antariksa



Cina Bikin Superkomputer untuk Ungkap Misteri Antariksa
Gambaran artis ledakan dahsyat di periode awal terbentuknya Alam Semesta


CB, Beijing - Ilmuwan asal Cina menguji superkomputer untuk membuat virtual antariksa terbesar yang pernah ada, akhir pekan lalu. Pengujian ini, menurut tim ilmuwan, merupakan pemanasan untuk komputer canggih yang mereka sebut Sunway Taihulight. Komputer ini menggunakan 10 juta core prosesor.

"Dari simulasi ini Anda bisa lihat bagaimana alam semesta lahir," kata Gao Liang, ilmuwan Kepala Grup Komputasi Kosmologi di Chinese Academy of Sciences, seperti dilansir laman berita South China Morning Post, Senin, 31 Juli 2017.



Simulasi virtual antariksa yang dibuat ilmuwan Cina ini hanya bisa berjalan selama satu jam. Sekadar perbandingan, Juni lalu, simulasi serupa pernah dibuat oleh tim ilmuwan dari Universitas Zurich, Swiss, dan bisa berjalan selama 80 jam.

Meski begitu, simulasi tim Cina ini memang berukuran lima kali lebih besar ketimbang yang dikembangkan ilmuwan Zurich. Tentunya, ini sebuah prestasi yang luar biasa bagi dunia sains di Cina.



Liang mengatakan, simulasi lahirnya antariksa dan galaksi-galaksi di dalamnya ini dibuat untuk membantu para ahli astronomi mencari daerah yang paling berpotensi untuk diteliti lebih mendalam. "Juga mencari tahu benda misterius di antariksa: dark matter dan dark energy," ujarnya.

Simulasinya, Liang bercerita, berjalan sangat seru. Dari sana kita bisa lihat bagaimana galaksi-galaksi di alam semesta tercipta dan mengekspansi tiap sudut jagat selama puluhan juta tahun setelah Big Bang.



Sayangnya, di tengah serunya simulasi, komputer harus segera dimatikan. Liang menjelaskan, superkomputer ini memang masih memiliki kelemahan tak bisa bekerja dengan kekuatan penuh.

"Harus diistirahatkan dulu sebelum dipakai kembali," ujar dia. "Kami harus bisa menemukan cara untuk memaksimalkan kinerja Sunway."

Alam semesta kita, kata Liang, berumur sekitar 13,8 miliar tahun. Untuk bisa melihat sampai sana dengan superkomputer, harus menunggu Sunway generasi selanjutnya. Artinya, dia menjelaskan, komputer tersebut harus memiliki kecepatan 10 kali lipat ketimbang Sunway. "Dan mungkin baru bisa terlaksana pada 2019," ujarnya.





Credit  TEMPO.CO