BEIJING
- China dilaporkan menggelar hampir latihan militer besar-besaran di
Laut Kuning. Kegiatan itu dilakukan setelah pengumuman sanksi senilai
USD 1 miliar yang menargetkan ekspor batubara, timah dan besi Korea
Utara (Korut).
"Latihan angkatan laut itu seolah mengirim sinyal jika China akan ikut campur dalam konflik jika perang harus meletus," kata Malcolm Davis dari Australian Strategic Policy Institute seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (8/8/2017).
Namun pesan tersebut tidak ditujukan untuk Pyongyang saja, Collin Koh dari Nanyang Technological University Singapura mengatakan. "China melakukan ini karena mereka ingin mengirim sinyal itu tidak hanya ditargetkan ke Korut," terang Koh.
Kekuatan angkatan laut China meningkat secara signifikan. Pekan lalu, China menambahkan kapal monster lain ke armada mereka, yang menurut Peter Roberts dari Royal United Service Institute digambarkan melaju dengan kecepatan yang nampaknya tidak ada bandingannya "dalam angkatan laut manapun sepanjang sejarah."
Latihan tersebut mencakup pengujian langsung senjata api, latihan mobilisasi penyerangan dan pertahanan, dan integrasi usaha oleh kapal laut, kapal selam dan pesawat terbang. "Puluhan jenis rudal juga akan diluncurkan selama lebih dari 10 tes," bunyi laporan South China Morning Post.
Menurut media pemerintah China, Panglima Angkatan Laut Tentara Pembebasan China, Shen Jinlong, dan pejabat tinggi militer China lainnya akan mengawasi simulasi pertempuran empat hari tersebut.
"Latihan angkatan laut itu seolah mengirim sinyal jika China akan ikut campur dalam konflik jika perang harus meletus," kata Malcolm Davis dari Australian Strategic Policy Institute seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (8/8/2017).
Namun pesan tersebut tidak ditujukan untuk Pyongyang saja, Collin Koh dari Nanyang Technological University Singapura mengatakan. "China melakukan ini karena mereka ingin mengirim sinyal itu tidak hanya ditargetkan ke Korut," terang Koh.
Kekuatan angkatan laut China meningkat secara signifikan. Pekan lalu, China menambahkan kapal monster lain ke armada mereka, yang menurut Peter Roberts dari Royal United Service Institute digambarkan melaju dengan kecepatan yang nampaknya tidak ada bandingannya "dalam angkatan laut manapun sepanjang sejarah."
Latihan tersebut mencakup pengujian langsung senjata api, latihan mobilisasi penyerangan dan pertahanan, dan integrasi usaha oleh kapal laut, kapal selam dan pesawat terbang. "Puluhan jenis rudal juga akan diluncurkan selama lebih dari 10 tes," bunyi laporan South China Morning Post.
Menurut media pemerintah China, Panglima Angkatan Laut Tentara Pembebasan China, Shen Jinlong, dan pejabat tinggi militer China lainnya akan mengawasi simulasi pertempuran empat hari tersebut.
Credit sindonews.com