Latihan gabungan ini melibatkan dua pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CB --
Di tengah ancaman Korea Utara yang kian meningkat di kawasan,
Jepang dan Amerika Serikat melakukan latihan pasukan udara gabungan di
dekat Semenanjung Korea.
Pasukan Pertahanan Udara Jepang (ASDF) mengumumkan bahwa latihan gabungan itu dilakukan di sekitar Pulau Kyushu, selatan Jepang.
Menurut ASDF, latihan itu melibatkan dua pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS. Selain itu, dua jet tempur F-2 juga dikerahkan dalam latihan gabungan ini.
Kabar ini diberitakan oleh Reuters pada Rabu (9/8), setelah Korut menyatakan tengah mempertimbangkan untuk menembakkan rudal ke Guam, salah satu wilayah kekuasaan AS di Pasifik.
"KPA [Tentara Rakyat Korea] sedang menimbang secara teliti rencana operasional untuk melepaskan tembakkan ke daerah sekitar Guam dengan rudal balistik strategis jarak menengah hingga jauh Hwasong-12 untuk menyerang markas militer AS di Guam, termasuk Pangkalan Udara Anderson," ujar juru bicara KPA.
Pangkalan Udara Anderson merupakan markas militer AS yang menjadi basis operasi pesawat pengebom B1-B untuk wilayah Asia Pasifik.
Menanggapi ancaman ini, seorang anggota Kongres yang mewakili Guam, Madeleine Z Bordallo, mengatakan bahwa wilayah AS di Pasifik itu aman dari Korut.
"Guam masih aman dan saya percaya pada kemampuan pertahanan AS untuk melindungi pulau kita dan sekutu di kawasan," kata Bordallo dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters.
Dia juga meminta Presiden Donald Trump untuk menunjukkan "kepemimpinan yang mantap" dan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk meredakan ketegangan, menghentikan program senjata Korea Utara.
Pasukan Pertahanan Udara Jepang (ASDF) mengumumkan bahwa latihan gabungan itu dilakukan di sekitar Pulau Kyushu, selatan Jepang.
Menurut ASDF, latihan itu melibatkan dua pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS. Selain itu, dua jet tempur F-2 juga dikerahkan dalam latihan gabungan ini.
Kabar ini diberitakan oleh Reuters pada Rabu (9/8), setelah Korut menyatakan tengah mempertimbangkan untuk menembakkan rudal ke Guam, salah satu wilayah kekuasaan AS di Pasifik.
"KPA [Tentara Rakyat Korea] sedang menimbang secara teliti rencana operasional untuk melepaskan tembakkan ke daerah sekitar Guam dengan rudal balistik strategis jarak menengah hingga jauh Hwasong-12 untuk menyerang markas militer AS di Guam, termasuk Pangkalan Udara Anderson," ujar juru bicara KPA.
Pangkalan Udara Anderson merupakan markas militer AS yang menjadi basis operasi pesawat pengebom B1-B untuk wilayah Asia Pasifik.
Menanggapi ancaman ini, seorang anggota Kongres yang mewakili Guam, Madeleine Z Bordallo, mengatakan bahwa wilayah AS di Pasifik itu aman dari Korut.
"Guam masih aman dan saya percaya pada kemampuan pertahanan AS untuk melindungi pulau kita dan sekutu di kawasan," kata Bordallo dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters.
Dia juga meminta Presiden Donald Trump untuk menunjukkan "kepemimpinan yang mantap" dan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk meredakan ketegangan, menghentikan program senjata Korea Utara.
Credit CNN Indonesia