Rusia mengirim sistem
pertahanan udara S-300V4 ke Suriah segera setelah gagalnya kerja sama
antara Rusia dan Amerika. Sistem pertahanan udara ini bertugas
melindungi pasukan di zona perang dan mencegah terjadinya insiden di
udara.
Kompleks S-300V4 yang juga
dijuluki sebagai “Antey-2500” ini mampu menghancurkan rudal balistik
musuh yang terbang menuju target pada kecepatan 2,5 kilometer per detik
dari jarak hingga 150 kilometer.
Sumber: Sergei Savostyanov / TASS
Sebagaimana yang dikabarkan, selama beberapa minggu, mata-mata Amerika telah memantau pengiriman kompleks pertahanan udara tersebut. S-300V4 dikabarkan memiliki sistem yang dapat menguntungkan pangkalan AL Rusia di Tartus.
Saat ini, S-300V4 masih belum dioperasikan, dan menurut narasumber Fox News, sistem pertahanan itu masih “terbungkus” rapi. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia menolak untuk mengomentari hal ini kepada RBTH.
Menurut narasumber RBTH dari kompleks industri militer, penyebaran perangkat teknik baru ini merupakan respons Rusia atas pernyataan AS yang menyebutkan bahwa Washington berpindah pada rencana “B” di Suriah, yaitu meningkatkan jumlah serangan mendadak, mengirimkan pasukan khusus ke Suriah, serta mengirimkan senjata baru untuk kelompok oposisi moderat.
“Hadirnya sistem pertahanan udara baru di wilayah operasi akan membantu menghindari insiden yang sebelumnya terjadi di Deir ez-Zor, ketika Angkatan Udara AS secara keliru menjatuhkan serangan rudal dan bom terhadap pasukan militer Suriah,” kata narasumber RBTH.
Serangan tersebut menewaskan 62 tentara Suriah dan menyebabkan lebih dari 100 orang luka-luka.
Karakteristik S-300V4
S-300V4 merupakan modifikasi dari kompleks pertahanan udara dan antirudal S-300.Alih-alih menggunakan roda seperti S-300, sistem S-300V4 justru menggunakan sasis roda rantai. Sistem ini dimaksudkan untuk melindungi pasukan di posisi tempur.
“Kompleks ini dikhususkan untuk beroperasi di medan kasar dalam konvoi kendaraan lapis baja, seperti tank, pengangkut personel lapis baja (APC), dan sebagainya. Tugasnya adalah melindungi pasukan darat dari serangan rudal dan serangan udara lainnya di zona perang,” kata ahli militer Viktor Litovkin kepada TASS.
Menurutnya, tidak mengherankan jika kompleks S-300V4 juga dijuluki sebagai “Antey-2500”. Ini dikarenakan kompleks ini mampu menghancurkan rudal balistik musuh yang terbang menuju target pada kecepatan 2,5 kilometer per detik dari jarak hingga 150 kilometer.
Penguatan Kelompok Suriah
Menurut sejumlah media Rusia, beberapa hari sebelumnya, Rusia juga telah mengirimkan Sukhoi Su-24 dan Su-34 ke Suriah.Rusia juga tengah mempersiapkan relokasi pesawat Su-25. Namun, Kemenhan Rusia lagi-lagi menolak untuk mengomentari informasi tersebut.
Credit RBTH Indonesia