Selasa, 04 Oktober 2016

Rusia Tuding AS Bersekutu dengan Teroris untuk Gulingkan Assad

 
Rusia Tuding AS Bersekutu dengan Teroris untuk Gulingkan Assad
Kepulan asap membumbung tinggi terlihat di belakang kastil kuno di kota Maaret al-numan yang dikuasai kelompok pemberontak pasca serangan udara di Provinsi Idlib, Suriah (25/9/2016). Foto/Reuters/Khalil Ashawi
 
MOSKOW - Moskow menuding Washington menyabotase gencatan senjata Suriah dan AS akan bertanggung jawab atas serangan teror terbaru di Suriah. Rusia menilai dengan tidak mengambil tindakan terhadap kelompok teroris Front al-Nusra, Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan sikap telah membuat kesepakatan dengan setan.

"Washington tidak pernah memberikan tekanan nyata pada Jabhat al-Nusra, melakukan tindakan delineasi agar berhasil dan tidak mengambil tindakan terhadap militan," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia dalam sebuah pernyataan menyusul keputusan AS untuk menangguhkan kerjasama terkait Suriah.
 

Rusia juga menyebut keputusan Washington untuk menangguhkan kerjasama terkait Suriah adalah sebuah refleksi dari ketidakmampuan pemerintah Obama untuk memenuhi syarat utama kerjasama Rusia-AS pada proses perdamaian Suriah. Cara menangani situasi di Suriah dalam beberapa minggu terakhir telah membuat Moskow meragukan maksud Washington sebenarnya.

"Kami menjadi lebih yakin bahwa dalam mengejar perubahan rezim di Damaskus, Washington siap untuk 'membuat kesepakatan dengan setan'. Demi mengusir Presiden Suriah Bashar al-Assad, AS tampaknya siap untuk membentuk aliansi dengan teroris, memimpikan arah sejarah akan berbalik," kata Rusia.

Rusia lantas menunjukkan keengganan AS untuk memisahkan kelompok pemberontak yang didukungnya dengan kelompok Front al-Nusra, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. "Sebaliknya, meskipun Al-Nusra tidak penah menjadi bagian kesepakatan damai, Washington menutupnya dengan perisai dari kelompok oposisi yang secara resmi mengkonfirmasi keikutsertaan mereka dalam penghentian permusuhan," kata Rusia.



Credit  Sindonews