Selasa, 04 Oktober 2016

Pejabat AS Sebut Rusia Sebar Sistem Anti Rudal di Suriah

 
Pejabat AS Sebut Rusia Sebar Sistem Anti Rudal di Suriah
Sistem anti rudal SA-23 Gladiator milik Rusia. Foto/RIA Novosti/Ramil Sitdikov
 
WASHINGTON - Tiga pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia telah mengerahkan sistem anti rudal canggih untuk Suriah pertama kalinya. Ini adalah indikasi terbaru bahwa Moskow terus meningkatkan operasi militernya di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Tindakan ini muncul setelah aksi Rusia yang menyebabkan runtuhnya gencatan senjata dan pemutusan pembicaraan bilateral dengan AS. Meski belum diketahui motif Moskow melakukan hal itu, para pejabat AS mengatakan sistem senjata baru ini berpotensi melawan serangan rudal AS di Suriah.

Dua pejabat AS mengatakan bahwa komponen anti rudal SA-23 Gladiator dan sistem anti pesawat, yang memiliki jangkauan sekitar 150 mil telah tiba di dermaga pada akhir pekan lalu. Komponen-komponen itu dikirimkan dari sebuah pangkalan angkatan laut Rusia di sepanjang kota pantai Mediterania Suriah, Tartus, seperti dikutip dari laman Fox News, Selasa (4/10/2016).

Ini adalah pertama kalinya Rusia telah mengerahkan sistem anti rudal SA-23 di luar perbatasan, menurut salah satu pejabat Barat mengutip penilaian intelijen baru-baru ini. "Rudal dan komponen terkait masih dalam peti mereka dan belum operasional," menurut para pejabat itu.

Menurut salah satu pejabat, komunitas intelijen AS telah mengamati pengiriman SA-23 dalam Rusia dalam beberapa pekan terakhir. "Front Al-Nusra tidak memiliki Angkatan Udara?" tanya seorang pejabat AS sinis. ISIS pun tidak memiliki pesawat terbang berawak atau pun rudal jelajah. Hal ini menujukkan jika Rusia mengerahkan sistem anti rudal tersebut untuk pertahanan dari setiap potensi serangan AS dan sekutunya.

Sistem anti rudal SA-23 dikenal oleh NATO dengan sebutan Gladiator. Sistem rudal ini dapat menembakkan dua jenis rudal. Rudal yang lebih kecil digunakan untuk rudal pesawat dan kapal pesiar. Sedangkan rudal yang lebih besar digunakan terhadap rudal balistik jarak menengah dan jamming pesawat yang dikenal sebagai Giant. Menurut military-today.com kedua rudal menggunakan hulu ledak dari jenis yang sama yang mengandung lebih dari 300 pon bahan peledak



Credit  Sindonews