Militer AS ingin kapal induk jadi pabrik drone (foto: Global Futurist)
Menurut Global Futurist, teknologi tersebut akan membuat kapal induk menjadi armada perang yang lebih mematikan dari sebelumnya. Tidak hanya itu, operasi militer juga bisa dilakukan lebih efektif dan minim korban jiwa dari sisi AS.
Proses produski drone di kapal induk akan melibatkan teknologi cetak 3D. Saat ini, teknologi cetak 3D telah bisa digunakan untuk menghasilkan komponen-komponen mesin berbahan metal.
Dengan memanfaatkan cetak 3D, militer AS ingin kapal induk mereka menjadi pabrik drone mengambang dan bisa dioperasikan di laut manapun di seluruh dunia.
Apa untungnya mengubah kapal induk menjadi pabrik produksi drone militer? Seperti yang telah disebutkan, penggunaan drone akan menambah nilai efektivitas kapal induk dalam sebuah operasi militer. Drone yang jauh lebih murah dan lebih mudah diproduksi menjadi salah satu alasan mengapa AS melirik teknologi tersebut. Soal serangan, drone juga semakin tidak ketinggalan ketimbang pesawat tempur.
Sebagai gambaran, pemerintah AS harus merogoh kocek setidaknya USD6 miliar untuk memboyong 70 pesawat tempur ke kapal induk.
Pesawat tempur tersebut juga sangat sulit dan membutuhkan waktu lama untuk dibuat. Angka pengeluaran tersebut bisa ditekan jika menggunakan drone, apalagi produksinya bisa langsung dilakukan di kapal induk. AS dengan mudah bisa "mengganti" drone yang jatu nantinya.
Drone juga sangat fleksibel. Desainnya bisa dirancang dengan mudah dan dapat digunakan bukan hanya untuk berperang. Teknologi drone yang semakin berkembang juga akan membantu penerapan skenario pembuatan drone di kapal induk menjadi semakin nyata.
Credit Metrotvnews.com