Selasa, 04 Oktober 2016

Foto-foto Jepretan Rosetta Sebelum "Bunuh Diri" di Permukaan Komet

 
ESA Wajah komet Komet 67P/CG dari jarak 22,9 km jepretan wahana antariksa Rosetta sebelum kematiannya.
 
CB - Gajah mati meninggalkan gading, sementara wahana antariksa Rosetta yang "mati" di permukaan 67P/Churyumov-Gerasimenko meninggalkan foto-foto menarik dan data berharga.

Pada jam-jam terakhir sebelum aksi "bunuh dirinya", Rosetta memotret pemandangan komet targetnya dari jarak terdekat. Foto-foto itu menyuguhkan pemandangan komet yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Setelah melakukan manuver sejak Kamis (29/9/2016), Rosetta mengambil foto pertamanya pada jarak 22,9 kilometer dari permukaan komet.

Foto lain diambil dari ketinggian 16 kilometer, 15,4 kilometer, 11,7 kilometer, 8,9 kilometer, 5,8 kilometer, dan 1,2 kilometer dari atas komet. Berikut pemandagannya...

ESA Wajah komet Komet 67P/CG dari jarak 16 kilometer, diambil wahana antariksa Rosetta.
ESA Komet 67P/CG dari jarak 15,4 km di atas permukannya, diambil wahana antariksa Rosetta.
ESA Komet 67P/CG dari jarak 11,7 kilometer, diambil wahana antariksa Rosetta.
ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 8,9 km, diambil wahana Rosetta.
ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 5,8 km, diambil wahana Rosetta.
ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 1,2 kilometer, diambil wahana Rosetta.
Foto terakhir dan terdekat Rosetta diambil dari ketinggian 51 meter, tepat sebelum wahana itu menubruk permukaan komet dan mati. Inilah wajah komet dari jarak terdekat itu.

ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 51 meter, diambil wahana Rosetta.
Rosetta diluncurkan pada 2 Maret 2004 bersama wahana rekannya, Philae. Keduanya diutus menyelidiki komet kecil yang diduga menyimpan rahasia tentang pembentukan tata surya dan kaitannya dengan kehidupan di bumi.

Sebelum mencapai orbit 67P/CG pada 6 Agustus 2014, Rosetta sempat melintas dekat Jupiter dan menghasilkan memotret pemandangan menarik.

November 2014, Rosetta berpisah dengan Philae. Rosetta mengirim robot pendarat berukuran 1 meter itu ke permukaan komet.

Rosetta telah berhasil mengungkap struktur, kimia, dan perilaku komet. Wahana itu juga telah mengantarkan manusia mencetak rekor baru, mendaratkan wahana untuk pertama kali di permukaan komet.

Data-data dari misi Rosetta akan menyibukkan para ilmuwan setidaknya dalam 10 tahun ke depan. Akhir Rosetta adalah awal baru mengungkap rahasia komet.




Credit  KOMPAS.com

Rosetta Dinyatakan "Mati" Setelah Terjun "Bunuh Diri" ke Permukaan Komet

 
ESA Ilustrasi "jasad" wahana antariksa Rosetta setelah menubruk permukaan komet 67P/CG.
 
CB - Rosetta dinyatakan "mati" setelah melakukan misi "bunuh diri" terjun ke permukaan komet yang dikelilinginya, 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Konfirmasi kematian wahana milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu diperoleh setelah pengumuman resmi dari tim kontrol misi di European Space Operations Center di Darmstadt, Jerman, Jumat (30/9/2016) petang.

Tim menyatakan "kematian" Rosetta begitu layar di pusat kontrol misi menampilkan hilangnya sinyal. Konfirmasi diterima sekitar pukul 18.19 WIB.

Dengan terjunnya Rosetta ke permukaan komet berbentuk bebek itu, berakhir pula misi pertama mengungkap rahasia komet.

Patrick Martin, pimpinan misi Rosetta lewat siaran langsung di situs web ESA, mengatakan, "Saya menyatakan kesuksesan misi ini. Kesuksesan ini adalah hasil usaha ilmiah besar."

Ia mengatakan, mengirim wahana ke komet dengan 12 tahun perjalanan di ruang angkasa adalah tantangan besar. Ia berharap, misi ini mampu menginspirasi dan memperkaya pemahaman tentang tata surya.

Rosetta diluncurkan pada 2 Maret 2004 bersama wahana rekannya, Philae. Keduanya diutus menyelidiki komet kecil yang diduga menyimpan rahasia tentang pembentukan tata surya dan kaitannya dengan kehidupan di bumi.

Sebelum mencapai orbit 67P/CG pada 6 Agustus 2014, Rosetta sempat melintas dekat Jupiter dan menghasilkan memotret pemandangan menarik.

November 2014, Rosetta berpisah dengan Philae. Rosetta mengirim robot pendarat berukuran 1 meter itu ke permukaan komet.

Pendaratan sukses, tetapi sayang, Philae mendarat di tempat yang tak tepat sehingga tak bisa memperoleh sinar matahari dan akhirnya kehabisan energi. Meski begitu, Philae berhasil mengungkap adanya zat organik di komet.

Misi Rosetta dan Philae sempat akan diperpanjang. Namun, mengingat komet 67P/CG sudah semakin mendekati Matahari, tim peneliti merasa perpanjangan takkan terlalu berguna.

Matt Taylor dari ESA mengungkapkan, meski Rosetta ditidurkan untuk menunggu komet 67/CG kembali ke bagian dalam tata surya, tak ada garansi wahana itu akan berfungsi normal. Akhirnya, ilmuwan memutuskan mengakhiri misi.

Rosetta telah berhasil mengungkap struktur, kimia, dan perilaku komet. Wahana itu juga telah mengantarkan manusia mencetak rekor baru, mendaratkan wahana untuk pertama kali di permukaan komet.

Data-data dari misi Rosetta akan menyibukkan para ilmuwan setidaknya dalam 10 tahun ke depan. Akhir Rosetta adalah awal baru mengungkap rahasia komet.

Credit  KOMPAS.com