SEOUL - Korea
Selatan (Korsel) mengancam akan mengkaramkan kapal nelayan China yang
memasuki wilayah mereka secara ilegal. Ancaman ini datang setelah
semakin banyaknya kapal nelayan China yang melakukan pencurian ikan di
wilayah Korsel.
Wakil kepala Penjaga Pantai Korsel, Lee Choon-jae mengatakan, pihaknya akan menggunakan segala cara yang memungkinkan untuk mengusir kapal nelayan China itu, termasuk melepaskan tembakan langsung, yang mungkin akan menghancurkan kapal nelayan China tersebut.
"Kami akan secara aktif menanggapi kapal nelayan China yang menghalangi keadilan dengan menggunakan segala cara yang mungkin diperlukan, seperti melepaskan tembakan langsung dan menyita kapal nelayan tersebut, serta menembakkan senjata," ucap Lee, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (12/10).
Bulan lalu, tiga nelayan China tewas dalam kebakaran setelah penjaga pantai Korsel melemparkan suar ke atas kapal ketiga nelayan tersebut. Beijing langsung melemparkan protes keras atas insiden tesebut.
"Kami berharap Korsel dapat mulai dari perspektif situasi yang lebih luas dalam hubungan bilateral dan dengan tenang dan rasional menangani isu yang relevan," kata juru bicara pemerintah China Geng Shuang sebuah jumpa pers di Beijing beberapa waktu lalu.
Wakil kepala Penjaga Pantai Korsel, Lee Choon-jae mengatakan, pihaknya akan menggunakan segala cara yang memungkinkan untuk mengusir kapal nelayan China itu, termasuk melepaskan tembakan langsung, yang mungkin akan menghancurkan kapal nelayan China tersebut.
"Kami akan secara aktif menanggapi kapal nelayan China yang menghalangi keadilan dengan menggunakan segala cara yang mungkin diperlukan, seperti melepaskan tembakan langsung dan menyita kapal nelayan tersebut, serta menembakkan senjata," ucap Lee, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (12/10).
Bulan lalu, tiga nelayan China tewas dalam kebakaran setelah penjaga pantai Korsel melemparkan suar ke atas kapal ketiga nelayan tersebut. Beijing langsung melemparkan protes keras atas insiden tesebut.
"Kami berharap Korsel dapat mulai dari perspektif situasi yang lebih luas dalam hubungan bilateral dan dengan tenang dan rasional menangani isu yang relevan," kata juru bicara pemerintah China Geng Shuang sebuah jumpa pers di Beijing beberapa waktu lalu.
Credit Sindonews