Kamis, 16 Agustus 2018

Setidaknya 25 Tewas akibat Bom Bunuh Diri di Kabul


Setidaknya 25 Tewas akibat Bom Bunuh Diri di Kabul
PBB menyebut Kabul sebagai kota paling berbahaya bagi warga sipil karena serangan bom bunuh diri dan kelompok perlawanan. (ReutersMustafa Andaleb)


Jakarta, CB -- Setidaknya 25 orang tewas akibat serangan bom bunuh diri di satu pusat pendidikan di wilayah penduduk minoritas Syiah di Kabul, Afghansitan, Taliban menyangkal bertanggung jawab atas serangan ini.

"Kami mengkonfirmasi serangan ini adalah serangan bom bunuh diri oleh seorang pejalan kaki. Pelaku meledakan diri di dalam pusat pendidikan," ujar juru bicara polisi Kabul Hashmat Stanikzai.

Juru bicara kementerian dalam negeri dan kementerian kesehatan Afhanistan juga membenarkan bahwa 25 orang tewas sementar 35 lainnya luka-luka.



Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan dan Taliban membantah berada di balik aksi serangan ini.



Afghanistan dilanda peningkatan perlawanan berdarah dari kelompok militan baru-baru ini antara lain berupa serangan besar-besaran ke ktoa Ghazni oleh Taliban.

Para pengamat mengatakan serangan ke Ghazni merupakan kemenangan psikologi dan militer atas pemerintah di Kabul. Ini juga membuktikan bahwa kelompok Taliban memiliki kekuatan untuk menyerang kota penting yang strategis ini kapan saja dan bisa mempertahankan serangan selama berhari-hari.

Setidaknya 100 tentara tewas dalam pertempuran di Ghazni sementara laporan-laporan yang belum bisa dikonfirmasi menyebut jumlah warga sipil yang tewas hampir sama banyak.

Pasukan Afghanistan yang dilanda pembunuhan, desersi dan moral rendah, mengalami kekalahan demi kekalahan sejak pasukan tempur NATO pimpinan AS mundur di akhir 2014.

Tetapi justru warga sipil Afghanistan yang paling terkena dampak kekerasan yang terjadi dalam konflik ini terutama di ibu kota Kabul. PBB menyebutkan kota ini sebagai kota paling mengancam nyawa di wilayah negara itu.

Laporan PBB menyebutkan serangan-serangan militan dan pengebom bunuh diri merupakan penyebab utama kematian warga sipil di Afghanistan.



Credit  cnnindonesia.com