Selasa, 07 Agustus 2018

Akhir Pekan Berdarah di Chicago, 11 Tewas dan Puluhan Terluka


Akhir Pekan Berdarah di Chicago, 11 Tewas dan Puluhan Terluka
Foto/Ilustrasi/SINDOnews

CHICAGO - Kota Chicago, Amerika Serikat (AS), baru saja menyaksikan salah satu akhir pekan paling ganas tahun ini. Sedikitnya 74 orang ditembak, 11 diantara mereka tewas.

"Jumat antara jam 3 sore dan Senin pukul 6 pagi, 11 orang tewas dan 63 lainnya terluka," kutip Xinhua dari Chicago Tribune, yang mengumpulkan data kekerasan terkait senjata selama bertahun-tahun, Selasa (7/8/2018).

Sebagian besar penembakan terjadi di sebelah selatan dan barat kota itu yang dikenal bermasalah. Usia korban membentang dari 11 hingga 62 tahun.

Kepala Polisi Chicago Patroli Fred Waller menyalahkan aksi kekerasan bersenjata itu pada anggota geng jalanan yang menembak ke kerumunan musim panas di malam hari.

Chicago dalam banyak hal merupakan mikrokosmos dari epidemi nasional. Tingkat pembunuhan senjata di AS hampir 20 kali lebih tinggi daripada negara industri lainnya.

"Sejak 2013, Departemen Kepolisian Chicago telah menyita hampir 7.000 "senjata kejahatan" setiap tahun," menurut laporan Gun Trace 2017 yang dirilis oleh kota itu.

Namun, dengan total sekitar 1.700 orang yang ditembak sejauh ini, situasinya relatif lebih baik daripada dua tahun terakhir saat ini ketika kekerasan mencapai rekor tertinggi di kota terbesar ketiga AS itu.

Kepolisian setempat baru-baru ini membuat beberapa kemajuan dalam menahan kekerasan, dengan menggunakan teknologi anti-kejahatan, mempekerjakan lebih banyak petugas dan menghidupkan kembali upaya-upaya pemolisian masyarakat.

Namun, sekelompok besar demonstran menutup salah satu jalan tersibuk di Chicago pada hari Kamis untuk menyampaikan pesan anti-kekerasan dan menyuarakan kekecewaan mereka pada situasi keamanan.




Credit  sindonews.com