Polisi disergap saat melakukan patroli rutin.
CB,
TUNIS -- Setidaknya enam anggota pasukan keamanan Tunisia tewas pada
Ahad (8/7). Mereka tewas dalam penyergapan di barat laut negara yang
dekat dengan perbatasan Aljazair itu.
Kantor berita negara
TAP mengatakan sembilan orang tewas.
Namun, kementerian dalam negeri menyebutkan jumlah korban tewas enam
orang. Pejabat tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Ini adalah jumlah korban tertinggi sejak 2015.
TAP
melaporkan unit polisi dari Gar Dimaou di wilayah Jendouba disergap
selama patroli rutin. "Para penyerang teroris melemparkan granat ke
mobil keamanan pertama dan ada konfrontasi dengan senjata api," tulis
laporan itu.
Tunisia menjadi sasaran militan dengan
pemberontakan melawan otokrat Zine Abidine Ben Ali pada 2011. Beberapa
militan beroperasi di daerah-daerah terpencil dekat perbatasan dengan
Aljazair, yang telah memerangi sisa-sisa pemberontakan besar Islam pada
1990-an.
Tunisia mengalami tiga serangan besar pada 2015.
Serangan termasuk dua serangan terhadap wisatawan, satu di sebuah museum
di Tunis dan di sebuah pantai di Sousse. Semenatra itu, serangan
terhadap penjaga kepresidenan di ibu kota, menewaskan 12 orang. Semua
serangan itu diklaim oleh ISIS.
Pemerintah telah
mempertahankan keadaan darurat, yang memungkinkan penggunaan kekuatan
lebih besar dalam upaya membongkar jaringan militan.