Rabu, 11 Juli 2018

Elon Musk Tinggalkan Kapal Selam Mini SpaceX di Gua Thailand


Elon Musk Tinggalkan Kapal Selam Mini SpaceX di Gua Thailand
Kapal selam mini buatan SpaceX yang ditujukan untuk membantu penyelamatan korban yang terjebak di gua di Thailand (Twitter @elonmusk/via REUTERS)


Jakarta, CB -- CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk meninggalkan prototipe kapal selam mini yang telah dirancang insinyur SpaceX di Gua Tham Luang, Thailand. Saat dibawa ke lokasi, Kepala Operasi Penyelamatan Narongsak Osottanakorn menyebut bahwa kapal selam mini tersebut tidak praktis digunakan dalam misi penyelamatan.

Padahal tadinya Musk berniat menyumbangkan kapal ini untuk menyelamatkan sisa dua anak dan pelatih tim sepak bola yang terjebak di Gua Tham Luang, Thailand sejak dua pekan lalu. Meski tak mendapat sambutan positif, namun ia yakin bahwa kapal selam tersebut akan berguna nantinya.



"Saya tinggalkan kapal selam di sini untuk berjaga-jaga apabila kapal ini dibutuhkan di masa depan," kata Musk.



Meski demikian, juru bicara Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayut Chan, mengatakan pihakknya mengapresiasi setinggi-tingginya usaha bantuan dari Musk. Jubir mengatakan Prayut sangat tersentuh dengan kedatangan secara pribadi Musk ke Provinsi Chiang Rai untuk menawarkan bantuan, terutama dengan solusinya yang cerdik.

Jubir menambahkan bahwa perdana menteri sangat terinsipirasi dengan kebaikan Musk dan determinasi yang tulus untuk menolong dan membantu operasi penyelamatan yang sangat sulit ini.



Masih belum jelas apakah kapal selam yang diciptakan oleh teknisi SpaceX ini ditinggalkan di dalam saluran gua atau disimpan di sebuah fasilitias di Thailand, tulis Sky News.

Minggu lalu Musk mengirimkan tim teknisi ke Thailand untuk membantu. Dia merespon pengguna Twitter yang meminta bantuannya untuk membantu para remaja ini. Ia mengatakan akan senang hati apabila ada jalan untuk membantu.


Para teknisi ini berasal dari Boring Company, kontraktor terowongan milik Musk yang menyediakan infrastruktur untuk Hyperloop bawah tanah. Hyperloop adalah transportasi super cepat dengan kecepatan hampir sekitar 277 kilometer per jam.

Musk menjelaskan para teknisi ini cocok untuk operasi penyelamatan seperti ini. Pasalnya Musk menyebut tim ini memiliki "ground penetrating radar" yang lebih maju dan cukup ahli dalam menggali lubang.



Credit  cnnindonesia.com