LONDON
- Pemimpin Partai Buruh Inggris yang juga juru kampanye anti-nuklir
Inggris, Jeremy Corbyn, mendesak Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara
(Korut) untuk menurunkan retorika perang. Dia memperingatkan bahwa
perang nuklir kedua negara itu akan membunuh jutaan orang di Korea dan
negara-negara di sekitarnya.
Peringatan dari politisi kawakan Inggris ini muncul setelah Presiden Donald Trump mengancam rezim Pyongyang bahwa Washington akan merespons dengan “api dan amarah” jika Korut meluncurkan serangan nuklir terhadap Washington dan sekutunya. Ancaman itu dibalas rezim Kim Jong-un yang akan menyerang Guam, wilayah AS di Pasifik.
“Gagasan bahwa siapapun dapat mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir pada tahap apapun terhadap siapa pun tidak terpikirkan,” kata Corbyn.
”Tidak ada yang namanya serangan nuklir terisolasi,” ujarnya. ”Ini akan membunuh jutaan orang di kedua sisi perbatasan Korea dan tentu saja di negara-negara tetangga,” lanjut dia, seperti dikutip dari Daily Mirror, Jumat (11/8/2017).
Berbicara di depan para pendukungnya di Redruth, Corbyn menyerukan persahabatan ketimbang permusuhan. ”Saya tidak terlalu menginginkan jatuhnya Donald Trump atau orang lain, saya hanya mengatakannya dengan lembut—ini jauh lebih baik untuk membangun jembatan daripada membangun tembok,” paparnya.
”Dan lebih baik membawa perdamaian melalui diskusi daripada ancaman, dan untuk membawa orang bersama Anda,” sambung dia.
”Dan lebih baik bagi kita semua jika kita memiliki kebijakan luar negeri berdasarkan perdamaian, keadilan dan hak asasi manusia di seluruh dunia,” imbuh politisi Inggris tersebut.
Komandan militer Korut, Jenderal Kim Rak-gyom, sebelumnya mengumumkan bahwa Tentara Rakyat Korea (KPA) serius akan menyerang Guam dalam beberapa hari mendatang atau pertengahan Agustus. Empat rudal balistik Hwasong-12 sudah disiapkan dan hanya tinggal menunggu perintah pemimpin Korut Kim Jong-un.
”Rudal Hwasong-12 yang akan diluncurkan oleh KPA, akan melintasi langit Shimane, Hiroshima dan Prefektur Koichi di Jepang,” kata Jenderal Kim Rak-gyom.
”Semua akan terbang 3.356,7 km untuk 1.065 detik dan mencapai perairan 30 sampai 40 km dari Guam.”
Peringatan dari politisi kawakan Inggris ini muncul setelah Presiden Donald Trump mengancam rezim Pyongyang bahwa Washington akan merespons dengan “api dan amarah” jika Korut meluncurkan serangan nuklir terhadap Washington dan sekutunya. Ancaman itu dibalas rezim Kim Jong-un yang akan menyerang Guam, wilayah AS di Pasifik.
“Gagasan bahwa siapapun dapat mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir pada tahap apapun terhadap siapa pun tidak terpikirkan,” kata Corbyn.
”Tidak ada yang namanya serangan nuklir terisolasi,” ujarnya. ”Ini akan membunuh jutaan orang di kedua sisi perbatasan Korea dan tentu saja di negara-negara tetangga,” lanjut dia, seperti dikutip dari Daily Mirror, Jumat (11/8/2017).
Berbicara di depan para pendukungnya di Redruth, Corbyn menyerukan persahabatan ketimbang permusuhan. ”Saya tidak terlalu menginginkan jatuhnya Donald Trump atau orang lain, saya hanya mengatakannya dengan lembut—ini jauh lebih baik untuk membangun jembatan daripada membangun tembok,” paparnya.
”Dan lebih baik membawa perdamaian melalui diskusi daripada ancaman, dan untuk membawa orang bersama Anda,” sambung dia.
”Dan lebih baik bagi kita semua jika kita memiliki kebijakan luar negeri berdasarkan perdamaian, keadilan dan hak asasi manusia di seluruh dunia,” imbuh politisi Inggris tersebut.
Komandan militer Korut, Jenderal Kim Rak-gyom, sebelumnya mengumumkan bahwa Tentara Rakyat Korea (KPA) serius akan menyerang Guam dalam beberapa hari mendatang atau pertengahan Agustus. Empat rudal balistik Hwasong-12 sudah disiapkan dan hanya tinggal menunggu perintah pemimpin Korut Kim Jong-un.
”Rudal Hwasong-12 yang akan diluncurkan oleh KPA, akan melintasi langit Shimane, Hiroshima dan Prefektur Koichi di Jepang,” kata Jenderal Kim Rak-gyom.
”Semua akan terbang 3.356,7 km untuk 1.065 detik dan mencapai perairan 30 sampai 40 km dari Guam.”
Credit sindonews.com