Senin, 17 Oktober 2016

Salah Informasi, Koalisi Saudi Serang Pemakaman di Yaman

 
Salah Informasi, Koalisi Saudi Serang Pemakaman di Yaman  
Ilustrasi serangan udara di Yaman (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
 
Jakarta, CB -- Koalisi serangan udara pimpinan Arab Saudi yang memerangi kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyerang sebuah pemakaman akibat menerima informasi yang salah dari sejumlah tokoh militer Yaman, bahwa terdapat sejumlah pemimpin Houthi di wilayah yang dihantam serangan udara itu.

Koalisi pimpinan Saudi di Yaman menghadapi berbagai kritik tajam akibat serangan udaranya pada akhir pekan lalu menghantam sebuah acara pemakaman di ibu kota Sanaa, menyebabkan 140 warga tewas, menurut laporan PBB. Sementara Houthi menyebutkan serangan itu menyebabkan 82 orang tewas.

Para pelayat yang tewas dalam serangan itu termasuk sejumlah pejabat politik dan keamanan, yang diduga bergabung dengan Houthi untuk melawan pemerintahan Yaman yang didukung Saudi.

"Sebuah pihak yang terafiliasi dengan Kepala Staf Kepresidenan Yaman memberikan kami informasi yang salah bahwa di daerah tersebut terdapat sejumlah pemimpin Houthi bersejenjata di Sanaa, dan memaksa kami menargetkan wilayah itu secepatnya," bunyi kesimpulan badan penyidik yang menginvestigasi serangan itu, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/10).

Tim Peninjauan Insiden Gabungan (JIAT) menyatakan bahwa Pusat operasi serangan udara di Yaman juga gagal memberikan persetujuan soal serangan tersebut dari para komandan, sebuah pelanggaran terhadap protokol yang ada.

JIAT kemudian menyerukan peninjuan kembali aturan soal keterlibatan dan kompensasi untuk keluarga korban. JIAT menyatakan "tindakan yang tepat" harus diambil terkait insiden ini, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Juru bicara JIAT menyebut bahwa tindakan itu termasuk proses peradilan.

"Tentu, publik harus diberitahu soal apa yang menyebabkan kesalahan ini. Mereka memiliki hak untuk melindungi diri mereka, namun jelas bahwa langkah hukum harud diambil, pasukan koalisi memahami hal itu," kata Mansour Ahmed al-Mansour, penasihat hukum JIAT.

"Koalisi menyerukan penyesalan terkait insiden yang tidak disengaja ini dan menghaturkan rasa turut berduka cita bagi para keluarga korban. Insiden ini tidak sejalan dengan tujuan koalisi, yang ingin melindungi warga dan mengembalikan keamanan dan stabilitas di Yaman," bunyi pernyataan koalisi Saudi.

PBB memperkirakan sekitar 10 ribu warga Yaman tewas dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini. PBB menuding koalisi serangan udara pimpinan Saudi menyebabkan 60 persen dari total kematian 3.800 warga sipil sejak Maret 2015.

Pertempuran terus berlanjut pada Sabtu (15/10), dengan media Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal ke wilayah kamp militer Saudi di Provinsi Asir




Credit  CNN Indonesia