Kamis, 04 Agustus 2016

AS Diam-diam Terbangkan Uang Tunai Rp5 Triliun ke Iran

 
AS Diam-diam Terbangkan Uang Tunai Rp5 Triliun ke Iran  
Ilustrasi (Pixabay)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat diam-diam mengirimkan uang dengan pesawat ke Iran sebesar US$400 juta, atau lebih dari Rp5,2 triliun, di hari yang sama empat tahanan AS dibebaskan oleh Teheran dan kesepakatan nuklir diimplementasikan.

Hal ini disampaikan oleh beberapa pejabat AS kepada CNN, Rabu (3/8). Mereka mengatakan, kesepakatan pemberian uang tersebut telah diumumkan pada Januari lalu sebagai bagian dari kesepakatan nuklir dengan Iran, namun pengirimannya menjadi misteri.

Sumber pemerintah AS kepada CNN mengatakan, uang itu diterbangkan ke Iran dalam peti kayu, ditumpuk dalam bentuk franc Swiss, euro, dan mata uang lainnya sebagai bagian dari US$1,7 miliar yang harus dibayarkan AS berdasarkan keputusan pengadilan arbitrase internasional di Den Haag terkait pembelian senjata yang gagal di era Shah Reza Pahlevi

Sumber CNN mengatakan, dengan pemberian uang itu sebagai bagian dari kesepakatan nuklir, AS telah memberikan Iran kemampuan untuk kembali masuk ke perekonomian internasional dan akses bagi dana-dana yang sebelumnya dibekukan.

Selain itu, dana tersebut disebut sebagai bagian dari pembayaran tebusan tahanan AS di Irak. Menurut sumber, tindakan ini menyalahi sikap AS selama ini yang menolak membayar tebusan bagi tahanan atau sandera. Akibatnya, Iran saat ini masih menahan beberapa warga AS hingga Washington mampu membayar mereka lagi.

Sumber menjelaskan, uang itu harus diterbangkan secara tunai karena Iran terputus dengan sistem perbankan internasional akibat sanksi dari Amerika. Uang itu diambil dari bank-bank sentral di Swiss dan Belanda, diantar dengan pesawat kargo yang tidak berkode penerbangan.

"Iran benar-benar terputus dari perbankan global dan tidak ada cara lain mengirimkan mereka uang," kata seorang pejabat senior yang tahu soal transaksi ini.

Pengiriman uang itu bertepatan dengan hari dibebaskannya reporter Washington Post Jason Rezaian dan warga Amerika lainnya yang ditahan Iran. Pemerintah Obama bersikeras, uang itu bukan bentuk tebusan.

"Hal itu bertentangan dengan kebijakan Amerika Serikat dalam hal pembayaran tebusan," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, Rabu waktu setempat.

Dia menjelaskan, uang tersebut diberikan sebagai bagian dari kesepakatan nuklir dengan Iran, bukan pembayaran tebusan. Kesepakatan nuklir juga mencakup soal pembebasan para tahanan dari AS.

Obama Januari lalu mengatakan, uang itu harus diberikan demi menyelamatkan miliaran dolar uang AS.

Uang ini adalah pembayaran pembelian senjata oleh Iran kepada AS di era Shah pada tahun 1970-an. Shah digulingkan tahun 1979 dalam revolusi pimpinan Khameini, sehingga transaksi gagal dilakukan dan dana Iran di AS dibekukan.

Iran melalui pengadilan internasional sejak tahun 1981 berjuang untuk mendapatkan kembali uang tersebut.

Obama mengatakan, lebih baik membayarkan US$400 juta--ditambah US$1,3 miliar bunga--ketimbang memenuhi seluruh jumlah uang yang dituntut Iran dalam pengadilan, yaitu US$10 miliar.

"Bagi Amerika, kesepakatan ini menyelamatkan miliar dolar uang kita yang diincar Iran," kata Obama saat itu.


Credit  CNN Indonesia