Sebanyak
1000 santri pelayaran bela negara disambut dengan upacara militer
dipimpin oleh Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Darwanto. FOTO:
DOK.Koarmatim for JPNN.com
SURABAYA – KRI Banda
Aceh-593 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Edy Haryanto membawa
1.000 santri peserta pelayaran bela negara tiba di Dermaga Ujung,
Koarmatim, Surabaya, Senin (23/11). Kedatangan para santri ini disambut
oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana
Muda TNI Darwanto dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefulah Yusuf.
Para santri diterima dalam suatu upacara militer dengan Inspektur Upacara Pangkoarmatim Laksda TNI Darwanto.
Pangarmatim Laksda TNI Darwanto
Dalam sambutannya, Pangarmatim Laksda TNI
Darwanto mengatakan sebagai generasi muda harapan bangsa, para santri
harus terus memelihara dan meneguhkan komitmennya terhadap perjuangan
para pahlawan serta kecintaannya terhadap Tanah Air. Perjuangan bangsa
telah melahirkan kemerdekaan karena pejuang-pejuang besar negeri ini
lahir dari andilnya para ulama dan santri.
Untuk itu, kegiatan pelayaran laut dengan
KRI Banda Aceh-593 ini sebagai bagian dari upaya memperkuat wawasan
nusantara, wawasan kemaritiman nasional dan memperkuat perspektif
tentang potensi kelautan Indonesia serta pertahanan negara.
Selain juga bertujuan untuk mewujudkan
kemanunggalan antara TNI dengan Santri, pelajar, pemuda, mahasiswa dan
komunitas islam nusantara dalam komitmen untuk membela dan
mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara Republik Indonesia.
Usai diterima Pangkoarmatim, para santri
langsung menuju gedung Panti Armada Koarmatim dan mendapat pembekalan
dari Pemilik Media Grup Jawa Pos sekaligus mantan Menteri BUMN, Dahlan
Iskan. Dahlan iskan menyampaikan materi seputar pentingnya para santri
mengikuti perkembangan teknologi komunikasi khususnya media massa. Usai
pembekalan para santri melanjutkan kegiatan lainnya di seputar Mako
Koarmatim.
KRI Banda Aceh merupakan kapal perang berjenis Landing Platform Dock
(LPD) dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Berat
kapal ini mencapai 7.286 ton. Kapal perang ini memiliki kecepatan
maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel.
KRI ini aktif melaksanakan kegiatan
operasi, latihan bersama dengan negara lain dan mendukung pemerintah
untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan seperti saat ini KRI BAC-593
tengah melaksanakan Ekspedisi Bhakesra V yang menyalurkan bantuan dari
instansi pemerintah, lembaga masyarakat dan swasta yang akan disalurkan
di empat pulau terpencil di Sulawesi Tenggara dan Selatan.
KRI Banda Aceh 593 adalah kapal buatan dalam negeri, diproduksi oleh PT PAL (persero) pada 2011 lalu.
“Ini adalah salah satu kapal kebanggaan
kita karena produksi negeri sendiri. Dan kini, yang merupakan kapal
pertama yang membawa 1000 santri dan pemuda dalam rangka kegiatan
pelayaran santri bela negara,” kata Komandan KRI Banda Aceh 593, Letnan
Kolonel Laut (P) Edi Haryanto saat menjelang upacara penerimaan oleh
Pangkoarmatim seperti dilansir dalam siaran pers Penerangan Koarmatim.
Kapal ini mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank. Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm.
KRI Banda Aceh-593 telah banyak mendukung
kegiatan yang berskala nasional dan juga operasi militer selain perang
seperti, mendukung kegiatan SAR korban pesawat Air Asia QZ-805 serta
melaksanakan Ekspedisi Nusantara Jaya yang merupakan program pemerintah
dalam pemerataan kebutuhan pokok di seluruh daerah di Indonesia.Credit JPNN