Selasa, 24 November 2015

Upacara Militer Sambut 1.000 Santri Bela Negara


Sebanyak 1000 santri pelayaran bela negara disambut dengan upacara militer dipimpin oleh Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Darwanto. FOTO: DOK.Koarmatim for JPNN.com
Sebanyak 1000 santri pelayaran bela negara disambut dengan upacara militer dipimpin oleh Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Darwanto. FOTO: DOK.Koarmatim for JPNN.com



SURABAYA – KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Edy Haryanto membawa 1.000 santri peserta pelayaran bela negara tiba di Dermaga Ujung,  Koarmatim, Surabaya, Senin (23/11). Kedatangan para santri ini disambut oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefulah Yusuf.
Para santri diterima dalam suatu upacara militer dengan Inspektur Upacara Pangkoarmatim Laksda TNI Darwanto.
Pangarmatim Laksda TNI Darwanto
Dalam sambutannya, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto mengatakan sebagai generasi muda harapan bangsa, para santri harus terus memelihara dan meneguhkan komitmennya terhadap perjuangan para pahlawan serta kecintaannya terhadap Tanah Air. Perjuangan bangsa telah melahirkan kemerdekaan karena pejuang-pejuang besar negeri ini lahir dari andilnya para ulama dan santri.
Untuk itu, kegiatan pelayaran laut dengan KRI Banda Aceh-593 ini sebagai bagian dari upaya memperkuat wawasan nusantara, wawasan kemaritiman nasional dan memperkuat perspektif tentang potensi kelautan Indonesia serta pertahanan negara.
Selain juga bertujuan untuk mewujudkan kemanunggalan antara TNI dengan Santri, pelajar, pemuda, mahasiswa dan komunitas islam nusantara dalam komitmen untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara Republik Indonesia.
Usai diterima Pangkoarmatim, para santri langsung menuju gedung Panti Armada Koarmatim dan mendapat pembekalan dari Pemilik Media Grup Jawa Pos sekaligus mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dahlan iskan menyampaikan materi seputar pentingnya para santri mengikuti perkembangan teknologi komunikasi khususnya media massa. Usai pembekalan para santri melanjutkan kegiatan lainnya di seputar Mako Koarmatim.

KRI Banda Aceh merupakan kapal perang berjenis Landing Platform Dock (LPD) dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Berat kapal ini mencapai 7.286 ton. Kapal perang ini memiliki kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel.
KRI ini aktif melaksanakan kegiatan operasi, latihan bersama dengan negara lain dan mendukung pemerintah untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan seperti saat ini KRI BAC-593 tengah melaksanakan Ekspedisi Bhakesra V yang menyalurkan bantuan dari instansi pemerintah, lembaga masyarakat dan swasta yang akan disalurkan di empat pulau terpencil di Sulawesi Tenggara dan Selatan.
KRI Banda Aceh 593 adalah kapal buatan dalam negeri, diproduksi oleh PT PAL (persero) pada 2011 lalu.
“Ini adalah salah satu kapal kebanggaan kita karena produksi negeri sendiri. Dan kini, yang merupakan kapal pertama yang membawa 1000 santri dan pemuda dalam rangka kegiatan pelayaran santri bela negara,” kata Komandan KRI Banda Aceh 593, Letnan Kolonel Laut (P) Edi Haryanto saat menjelang upacara penerimaan oleh Pangkoarmatim seperti dilansir dalam siaran pers Penerangan Koarmatim.
Kapal ini mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank. Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm.
KRI Banda Aceh-593 telah banyak mendukung kegiatan yang berskala nasional dan juga operasi militer selain perang seperti, mendukung kegiatan SAR korban pesawat Air Asia QZ-805 serta melaksanakan Ekspedisi Nusantara Jaya yang merupakan program pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok di seluruh daerah di Indonesia.
Credit JPNN