TU-22M3 adalah bomber strategis
milik Rusia yang paling sering ikut dalam misi pertempuran. Amerika
sangat resah dengan kehadiran bomber yang dikenal dengan nama Backfire
ini, dan untuk membatasi kemampuan Backfire, Amerika mengadakan
perjanjian dengan Rusia, yaitu SALT-2 (Strategic Arms Limitation Talks
second phase). Perjanjian tersebut membatasi daya jangkau dari Backfire,
yang mampu membawa rudal nuklir, agar tidak dapat menjangkau wilayah
Amerika. armyphoto.net
Bomber Backfire dibuat untuk
menggantikan TU-22 Blinder. Backfire mengadopsi sayap geometry wing atau
biasa disebut swing-wing (sayap ayun). Jenis sayap seperti itu juga
diadopsi pada pesawat tempur Raven dan F-14 Tomcat. Backfire didapuk
untuk menjalankan 2 misi yang berbeda, pertama penyerang kapal induk
Amerika dengan menggunakan rudal nuklir, dan yang kedua adalah untuk
pengintaian. armyphoto.net
Armada Backfire tergabung dalam TBAP
(Tyazhelo Bombardirovochniya Aviapolk), yang bertugas melakukan
serangan bom nuklir jarak jauh. Rusia sangat mengandalkan pesawat pembom
jarak jauh dan kapal selam peluncur rudal nuklir, untuk melakukan
serangan pamungkas menggunakan rudal nuklir. Cara ini dianggap paling
efektif untuk melumpuhkan lawan jika dibandingkan melakukan serangan
amfibi skala besar. youtube.com
Backfire sanggup terbang sejauh
7.000 km. Rusia membangun bomber ini sebanyak 260 unit yang hampir
seluruhnya siap melaksanakan misi pembom jarak jauh pada masa perang
dingin. Backfire tergolong sangat efesien lantaran mesin NK-22 memiliki
daya dorong yang sangat kuat. Bomber ini diawaki 4 orang, yang tiap
awaknya dilindungi dengan kursi lontar sehingga nyawa tiap awak dapat
diselamatkan jika pesawat tertembak lawan. wikipedia.org
Kokpit pesawat TU-22M3 Backfire yang
menganut sistem analog. Seperti warna kokpit pada pesawat Rusia
lainnya, Backfire menggunakan warna hijau Torquis yang dianggap mampu
memberikan kesan tenang pada awak pesawat. Pemilihan warna ini
berdasarkan penelitian panjang oleh biro kesehatan penerbangan Rusia,
sehingga pilot tidak merasa cepat lelah ketika berada di dalam kokpit.
wikipedia.org
Rusia mengerahkan TU-22M3 Backfire
untuk membom posisi militan ISIS. Pemilihan pembom ini terhitung tepat
lantaran Backfire mampu terbang cukup rendah dan efesien. Dalam misi
pemboman, Backfire selalu dikawal oleh 2 pesawat tempur Sukhoi untuk
menghadapi serangan rudal pertahanan udara. Backfire mampu meluncurkan
rudal dari jarak sangat jauh atau biasa disebut stand-off. Walaupun
terhitung sebagai alutsista tua, Backfire masih sangat diandalkan untuk
ikut dalam misi tempur melawan ISIS. bhmpics.com
Credit Tempo.co