Presiden Turki Tayyip Erdogan. (REUTERS/Murad Sezer)
Perdana Menteri Ahmet Davutoglu, sebagaimana dikutip Reuters pada Minggu (29/11), mengatakan jenazah tersebut sudah dibawa oleh otoritas Turki sejak semalam dan diperlakukan sesuai dengan tradisi Ortodoks.
|
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sebagaimana dikutip CNN, mengatakan pihaknya "sangat sedih" atas kejadian yang meregangkan hubungan antara kedua negara ini.
"Kami tidak pernah berharap hal ini terjadi. Namun, sayangnya, ini telah terjadi," ujarnya.
Dia berharap ketegangan dengan Rusia tidak akan berkembang dan mengakibatkan terulangnya insiden serupa. Walau demikian, dia tidak menyatakan minta maaf atas kejadian itu.
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tindakan Turki telah memutus hubungan baik antara kedua negara. Dia bahkan menyebut peristiwa ini sebagai sebuah pengkhianatan.
Kedua negara bersitegang sejak Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia dekat perbatasan dengan Suriah, Selasa lalu. Pemerintah Turki menyebut pesawat tersebut melanggar kawasan udaranya.
Sementara itu, Rusia menampik tuduhan Turki. Selain itu, Rusia juga menyatakan Turki tidak memberikan peringatan sebelum menembak jatuh pesawat itu.
Credit CNN Indonesia