Pesawat F-16 Angkatan Udara Turki
telah menembak jatuh bomber taktis Su-24 milik Rusia. Turki
mengoperasikan beragam tipe F-16, mulai dari F16 C/D, Block 40, dan
Block 50. Pesawat ini terhitung canggih berkat sistem bidik rudal
Honeywell Ring Laser Gyro Inertial Navigation System, dan radar
AN/ALR-56M. Kinerja pilot sendiri terbantu berkat Horizontal Situation
Display yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan awak. Tipe ini sendiri
mampu terbang dengan kecepatan 2,05 Mach, sehingga sangat memungkinkan
menembak jatuh Su-24 milik Rusia. hvkk.tsk.tr
Angkatan Udara Turki juga diperkuat
dengan pesawat tempur F4E Terminator buatan McDonnell Douglas, walaupun
terhitung tua namun pesawat ini sangatlah ganas. Turki melakukan upgrade
pada varian F4 sehingga pesawat ini mampu menghadapi pertempuran
moderen. Selain Turki, F4 juga digunakan oleh Spanyol, Inggris, Korea
Selatan, Jepang, dan Israel. Jet tempur ini mampu terbang hingga
kecepatan 2,23 mach, dengan jangkauan tempur mencapai 680 km, dan
mencapai ketinggian terbang 18 km. hvkk.tr
Pesawat angkut Lockheed C-130
Hercules sebagai tulang punggung AU Turki. Pesawat ini sangat kuat dan
legendaris. Dikembangkan pada tahun 1954 dan memiliki sejumlah varian,
Hercules diawaki oleh 5 orang awak yang terdiri dari 2 pilot, navigator,
flight engineer, dan loadmaster. Kecepatan terbang pesawat ini mencapai
592 km/perjam dengan jarak tempuh mencapai 3.800 km. hvkk.tr
Turki menggunakan pesawat CASA
CN-235 sebagai pesawat intai atau surveillance dan untuk perang
elektronik. Pesawat ini diciptakan oleh Indonesia, melalui PT Dirgantara
Indonesia yang berkerja sama dengan CASA Spanyol. Dikembangkan pada
tahun 1983 yang awalnya digunakan sebagai pesawat angkut kelas medium,
kecepatan terbang CN-235 mencapai 450 km/perjam dengan jarak terbang
mencapai 4.355 km. salvamentomaritimo.es
Turki menggunakan pesawat Boeing 737
AEWC digunakan sebagai salah satu pesawat Airborne Early Warning
Control, atau pesawat peringatan dini serangan udara. Pesawat peringatan
dini ini mengandalkan radar active electronically scanned array
sehingga puluhan pesawat di udara mampu dideteksi dengan mudah. Selain
itu pesawat ini mampu mengarahkan pesawat tempur untuk menyerang target
yang berada di darat. Hebatnya Turki melisensi pesawat ini dan
dikembangkan mandiri oleh Turkish Aerospace Industries. htka.hu
Angkatan Udara Turki juga
menggunakan General Atomics MQ-1 Predator sebagai pesawat intai tanpa
awak. Pesawat ini dirancang oleh General Atomics pada tahun 1994.
Tercatat pesawat ini pernah dikerahkan Turki untuk mengintai wilayah
Suriah, dan berhasil ditembak jatuh oleh tentara Suriah. Uniknya Turki
tidak membeli drone UAV ini melainkan menyewa milik Amerika, sambil
menunggu kehadiran UAV buatan dalam negeri Turki. wikipedia.org
Credit Tempo.co