Mustapha Abdi, seorang aktivis di Kobane, berkata kepada AFP bahwa para instruktur militer AS telah tiba beberapa jam lalu dan ini adalah penggelaran pertama pasukan AS di Suriah.
Sumber pada Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) mengatakan bahwa serdadu AS akan membantu rencana ofensif ke dua kota Suriah yang diduduki ISIS, yakni Jarablus dan ibu kota ISIS di Raqa.
Pada saat bersamaan, mereka akan membantu koordinasi dengan Kurdi dan sekutu-sekutu Arab serta Kristen Suriah lewat serangan gabungan darat dan udara melawan ISIS, kata sumber-sumber YPG.
Abdi mengatakan pasukan yang baru tiba itu adalah kelompok instruktur pertama yang akan melatih Kurdi.
Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium HAM Suriah, menyebutkan "sekitar 50 instruktur Amerika telah tiba di utara dan timur laut Suriah".
Menurut dia, serdadu-serdadu itu tiba dalam dua kelompok dalam dua hari belakangan, dari Turki dan dari wilayah otonomi Turki di Irak.
30 di antara mereka berada di Kobane, sedangkan sisanya di Provinsi Hasakeh, Suriah.
Komando Tengah Amerika Serikat (Centcom) menolak mengomentari kabar ini, namun Brett McGurk yang menjadi utusan khusus Presiden Barack Obama untuk koalisi anti-ISIS sudah mengatakan Minggu bahwa pasukan darat AS akan segera tiba.
Akhir Oktober silam Obama telah mengizinkan penggelaran 50 serdadu operasi khusus di Suriah yang disebut McGurk bertugas untuk mengorganisasikan pasukan-pasukan lokal.
"Sasaran utama adalah mengisolasi Raqa," kata dia.
Hingga saat ini aliansi pejuang lokal sudah merampas lagi sekitar 1.000 km persegi wilayah dari ISIS dan membunuh lebih dari 300 petempur ISIS, kata McGurk, demikian AFP.
Credit ANTARA News