Kamis, 26 November 2015

Erdogan: Turki Tak Ingin Eskalasi soal Penembakan Jet Rusia


Erdogan: Turki Tak Ingin Eskalasi soal Penembakan Jet Rusia  
Erdogan mengatakan negaranya menembak jet Rusia untuk mempertahankan keamanan sendiri, dan insiden ini tak akan mengubah kebijakan Turki di Suriah. (Reuters/Francois Lenoir)
 
Jakarta, CB -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki tak menginginkan eskalasi apapun setelah menembak jatuh jet tempur Rusia.

Berbicara dalam sebuah forum bisnis di Istanbul pada Rabu (25/11), Erdogan mengatakan jet Rusia itu sudah ditembaki saat masih berada di wilayah udara Turki namun jatuh di wilayah Suriah. Meski begitu, beberapa bagian pesawat jath ke wilayah Turki dan melukai dua warganya.


“Kami tak punya niat untuk mengeskalasi insiden ini. Kami hanya mempertahankan keamanan kami dan hak dari saudara-saudara kami,” kata Erdogan. Ia juga menambahkan bahwa kebijakan Turki terkait konflik di Suriah tidak akan berubah.

“Kami akan meneruskan upaya kemanusiaan kami di kedua sisi perbatasan (Suriah). Kami bertekad untuk mengambil tindakan apapun untuk mencegah gelombang imigrasi baru,” tambahnya.

Penembakan jet tempur Rusia pada Selasa (24/11) merupakan salah satu kontak senjata paling serius antara negara anggota NATO dengan Rusia dalam setidaknya setengah abad terakhir.

Presiden Rusia Vladimir Putin dilain pihak mengatakan bahwa pesawat yang ditembak berada sekitar 1 km di dalam Suriah. Ia memperingatkan “konsekensi serius” atas serangan yang disebutnya tikaman di belakang dari “kaki tangan teroris.”

Seorang pejabat Amerika Serikat kepada Reuters pada Selasa juga mengatakan bahwa jet Rusia berada di wilayah udara Rusia setelah masuk sebentar ke wilayah Turki.

Namun Turki dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa mereka menembak jet Rusia di dalam wilayah udara Turki. Bersama pesawat kedua, jet itu terbang sekitar 1,6 kilometer selama 17 detik meski telah diperingatkan sebanyak 10 kali.

Credit  CNN Indonesia