Kamis, 26 November 2015

Jokowi Tegaskan Akan Ambil Alih Ruang Udara RI dari Singapura


Jokowi Tegaskan Akan Ambil Alih Ruang Udara RI dari Singapura  
Pesawat tempur Angkatan Bersenjata Singapura. (Getty Images/Chris McGrath)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi telah menegaskan kepada Wakil Perdana Menteri yang merangkap Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional Republik Singapura Teo Chee Hean bahwa Indonesia akan mengambil alih kontrol atas ruang udara atau FIR (flight information region) di Kepulauan Riau –antara lain mencakup Batam, Tanjungpinang, dan Natuna– yang selama ini dipegang Singapura.

"Presiden mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah mempersiapkan semua persiapan teknis dalam rangka pada satu titik nanti kita bisa mengambil kembali FIR kita yang saat ini sedang dipegang Singapura," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).

Menurut Retno, Indonesia menjelaskan kepada Singapura bahwa pengambilalihan FIR tidak terkait kedaulatan karena kedua negara sudah memiliki peta jalan (roadmap) masing-masing. "(Untuk mengambil alih FIR), masih ada hal yang harus kita (RI) persiapkan. Singapura juga sepakat untuk membantu Indonesia mempersiapkannya," kata dia.

Retno yang mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda itu menyampaikan, Singapura tidak keberatan Indonesia mengambil alih FIR karena hal itu terkait masalah keamanan penerbangan.

"FIR ini kan masalah safety, masalah kesiapan teknis kita, kapasitas kita untuk menjaga keamanan, safety dari penerbangan. Jadi sekali lagi, oleh karena itu kita membuat roadmap terkait persiapan teknis kita menuju ke situ," ujar Retno.

Pemerintah Republik Indonesia sejak beberapa bulan lalu menunjukkan keseriusannya hendak mengambil alih kontrol FIR yang selama ini dipegang Singapura. Pejabat tinggi RI telah bertemu Singapura dan Malaysia.

Presiden Jokowi sebelumnya telah mengutus Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan untuk berbicara dengan kedua negara tetangga Indonesia itu.

"Saya diperintahkan Presiden dan kami bicara baik-baik. Saya sudah bicara dengan Deputi Perdana Menteri Singapura dan Deputi Perdana Menteri Malaysia. Tidak ada masalah," kata Luhut kepada CNN Indonesia di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, akhir September.

Singapura dan Malaysia disebut Luhut tak keberatan dengan keinginan Indonesia mengelola seluruh ruang udaranya sendiri. "Mereka mendukung kita mengambil alih (ruang udara) pada waktunya nanti, tiga-empat tahun dari sekarang," ujar Luhut.

Saat ini Indonesia tengah menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur untuk mengelola ruang udara di atas Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura itu.

Awal September, Jokowi telah memerintahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan kemampuan personel agar Indonesia siap mengelola ruang udaranya sendiri secara mandiri.

Luhut menyatakan, persoalan kontrol ruang udara sesungguhnya bukan masalah kedaulatan. Ia membantah Indonesia berniat ‘merebut’ FIR dari Singapura karena penyusupan yang kerap dilakukan jet-jet tempur Negeri Singa ke zona udara RI.
Credit  CNN Indonesia