Kamis, 12 November 2015

Rusia Kembangkan Rudal Nuklir untuk Menembus Pertahanan AS


Rusia Kembangkan Rudal Nuklir untuk Menembus Pertahanan AS  
Menurut Putin, Amerika Serikat dan negara NATO selama ini mencoba mengantisipasi serangan nuklir Rusia dengan membangun sistem pertahanan rudal. (Reuters/Aleksei Nikolsky)
 
 
Jakarta, CB -- Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mengembangkan rudal nuklir yang mampu menembus sistem pertahanan serangan udara Amerika Serikat. Menurut Putin, AS dan negara NATO selama ini mencoba mengantisipasi serangan nuklir Rusia dengan membangun sistem pertahanan rudal.

Dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Putin dalam pertemuan membahas pengembangan angkatan bersenjata Rusia Selasa pekan ini mengatakan bahwa kemajuan rudal nuklir akan menjadi target angkatan bersenjata mereka satu dekade ke depan demi merespon tantangan dari negara pesaing.


"Kami akan mengembangkan sistem pertahanan anti-rudal juga, tapi di tahap pertama, kami juga akan mengerakan sistem serangan yang mampu menembus semua tameng pertahanan anti-rudal," kata Putin.

Pernyataan Putin disampaikan di tengah upaya AS membangun pertahanan anti-rudal di negara-negara anggota NATO. Bulan lalu, sembilan negara NATO melakukan uji gabungan sistem anti rudal di kapal perang Aegis di perairan Skotlandia.

Beberapa hari kemudian, AS melakukan uji coba intersepsi serangan nuklir yang merogoh kocek hingga US$230 juta di Pulau Wake di Pasifik.

Rencana sistem pertahanan rudal NATO ini pertama kali digagas oleh Presiden AS Ronald Reagan dan dilanjutkan oleh George W. Bush tahun 2002. Barack Obama tahun 2008 juga melanjutkan program ini namun mengurangi biayanya.

Jika beroperasi penuh, kapal dengan sistem pertahanan Aegis akan berpatroli dari Spanyol. Di Romania dan Polandia, akan ditempatkan roket pengintersepsi, sedangkan di Turki, Jerman dan beberapa negara NATO lainnya akan ditempatkan radar.

Rencana ini tahun 2007 dikecam Rusia setelah Polandia dan Republik Ceko mengizinkan pangkalan rudal di wilayah mereka. Ceko belakangan mundur dari rencana pertahanan AS itu.

Sejauh ini, menurut Putin, protes dan keresahan Rusia diabaikan oleh AS dan sekutunya. Putin mengatakan, alasan AS yang ingin mempertahankan NATO dari serangan rudal nuklir Iran dan Korea Utara hanyalah omong kosong.

Menurut dia, tujuan utama pertahanan rudal AS di negara NATO adalah demi mengantisipasi kekuatan militer Rusia yang kian pesat.

"Tujuan sebenarnya dari AS adalah untuk menghadapi serangan dari negara pemilik senjata nuklir lainnya, kecuali AS dan sekutunya, terutama ancaman nuklir dari negara kita, Rusia. AS ingin berkuasa dengan semua konsekuensinya," kata Putin.

Dalam tiga tahun terakhir industri pertahanan Rusia telah sukses menguji persenjataan yang bisa menembus sistem pertahanan rudal berlapis, kata Putin.

Juni lalu, Putin mengumumkan Rusia akan menambah lagi 40 rudal balistik antarbenua generasi terbaru tahun ini.

"Kami telah mengatakan di banyak kesempatan bahwa Rusia akan melakukan semua langkah yang diperlukan demi memperkuat persenjataan nuklir strategis," tegas Putin.


Credit  CNN Indonesia