Pesawat pendukung serangan darat,
A-10 Thunderbolt II lahir setelah angkatan udara Amerika Serikat
dikritik tidak memberi dukungan penuh terhadap pasukan darat pada saat
Perang Vietnam. Menjawab kritikan, angkatan udara AS memulai program A-X
(Attack Experimental) dimulai pada tahun 1966 yang menghasilkan pesawat
A-10. Pesawat serang A-10 mulai diproduksi pada 1975.
military.wikia.com
Spesifikasi A-10 lahir dari diskusi
dengan para pilot pesawat tempur A-1 Skyraider yang terlibat pada Perang
Vietnam. Pilot-pilot menyebutkan bahwa mereka yang butuhkan adalah
pesawat tempur yang dapat bermanuver dalam waktu lama, berkecepatan
subsonik atau rendah, dipersenjatai meriam otomatis dengan daya
penghancur yang besar, dan mampu bertahan dari serangan musuh di darat.
military-today.com
Sebagai pesawat penghancur tank,
A-10 Thunderbolt II dipersenjatai dengan meriam otomatis GAU-8/Avenger
30 mm, meriam pesawat yang paling dasyat yang pernah dibuat. Awalnya,
meriam ini memuntahkan peluru dalam dua tingkatan, 2.100 putaran
pertingkatan atau 4.200 putaran per menit. Kemudian diubah menjadi satu
tingkatan saja, 3.900 putaran per menit. youtube.com
Pesawat A-10 Thunderbolt II
diproduksi oleh Fairchild Republic. Untuk melindungi dari serangan
darat, beberapa bagian lambung pesawat dilapisi baja agar pesawat tetap
dapat terbang meskipun mengalami kerusakan akibat mendapat tembakan dari
darat. Kokpit pesawat dilapisi dengan titanium anti peluru hingga
kaliber 23 mm sehingga dapat melindungi pilot dan sistem kontrol
pesawat. tankolet.ru
A-10 Thunderbolt II memiliki delapan
cantelan rudal atau bom di sayap dan tiga cantelan di badan pesawat.
Sebagai pesawat serang darat A-10 mampu membawa persenjataan seberat
tujuh ton. Pesawat ini dipersenjatai dengan rudal udara ke darat
Maverick AGM-65B/C, rudal udara ke udara AIM-9L/M Sidewinder, peluncur
roket 70 mm LAU-68. Untuk mengalihkan rudal musuh, A-10 dilengkapi
dengan decoy. theaviationist.com
Pesawat A-10 telah mengalami
beberapa perang, seperti Perang Teluk, Balkan, Afghanistan, Irak, Libya,
Suriah. Pada Oktober 2015, Amerika Serikat menempatkan 12 pesawat A-10
di Pangkalan Udara Incerlik, Turki untuk mendukung serangan terhadap
ISIS di Suriah dan Irak. Amerika telah beberapa kali berusaha
mempensiunkan pesawat yang telah beroperasi hampir 40 tahun ini, namun
gagal karena tidak disetujui kongres. janes.com
Ctedit tempo.co