Kapal perusak kelas Arleigh Burke,
USS Hopper meluncurkan rudal RIM-161 Standard Missile (SM) 3 Block IA,
pada 2009. Rudal ini digunakan oleh Angkatan Laut AS untuk mencegat
rudal balistik jarak pendek - menengah dan merupakan bagian dari sistem
pertahanan Aegis. raytheon.com
Rudal SM-3 merupakan evolusi dari
SM-2 Blok 4 buatan Raytheon yang telah terbukti keampuhannya. Raytheon
telah mengembangkan rudal tiga tingkat ditambah booster ini menjadi SM-3
Blok 1, Blok 1A, Blok 1B, Blok 2, dan Blok 2A. raytheon.com
SM 3 Blok 1, 1A, dan 1B memiliki diameter 34 Cm dan dapat menjangkau 700
km dengan kecepatan maksimum 10,2 Mach, sedangkan Bok 2 dan 2A
berdiameter 53 Cm dan menjangkau 2.500 km dengan kecepatan 15,25 Mach.
SM 3 Blok 2A dikembangkan bersama oleh Raytheon (Amerika Serikat) dan
Mitsubishi Heavy Industries (Jepang). raytheon.com
Sejak 2002, Dua puluh lebih rudal
SM-3 telah diuji coba dengan 16 macam test. Uji coba tersebut berhasil
dengan memuaskan, bahkan dengan sedikit modifikasi satu SM-3 dapat
menghancurkan satelit Amerika yang rusak. deagel.com
Jepang pertama kali melakukan uji
coba rudal RIM 161 SM-3 Blok 1dari kapal perang JDS Kongo, pada 2007.
Negara ini memerlukan rudal pencegat SM-3 untuk mengatasi ancaman rudal
balistik Korea Utara dan juga Cina. Tidak puas dengan jangkauan Blok1,
Jepang bersama Amerika Serikat mengembangkan Blok 2A yang mampu mencapai
jarak 2.500 km. raytheom.com
Proyek bersama Jepang dan Amerika
Serikat, SM-3 Blok 2A telah diuji coba, pada Juni 2015. Evaluasi
dilakukan terhadap kepala rudal, kontrol kemudi, dan pemisahan booster
nya. Rudal pencegat ini masuk dalam jajaran Angkatan Laut Jepang dan
Amerika Serikat pada tahun ini juga. raytheom.com
Credit
Tempo.co