Teknologi EOR dibutuhkan untuk dua lapangan besar yaitu Minas dan Duri
CB, JAKARTA -- Geologiwan Rovicky Dwi Putrohari mengatakan, teknologi
Enhanced Oil Recovery (EOR) harus dilakukan di Blok Rokan. Jika tidak, maka minyak akan sulit diambil karena seolah-olah ‘lengket’ di bebatuan.
“Jadi teknologi ini memang sangat dibutuhkan, terutama untuk dua
lapangan besar yaitu Minas dan Duri. Dengan EOR maka minyak menjadi
lebih cair dan lebih mudah dialirkan,” kata Rovicky dalam keterangan
tertulis yang diterima
Republika.co.id, Sabtu (4/8).
Di
Blok Rokan, saat ini terdapat dua metode EOR yang dipakai. Pertama
dengan mempergunakan air biasa yang dimasukkan ke dalam injection atau
dikenal sebagai
waterflooding. Kedua, dengan mempergunakan uap dan dikenal sebagai
steamflooding.
Kedua
metode tersebut, menurut Rovicky, sama-sama dibutuhkan, tergantung
jenis minyak dan bebatuan. Untuk jenis minyak yang kental, berat dan
mengandung lilin, maka yang dipakai adalah metode
steamflooding. Sedangkan untuk minyak biasa yang tidak terlampau kental namun masih tersembunyi di pori-pori, yang dipakai adalah metode
waterflooding.
Menyinggung
Pertamina sebagai pihak yang akan mengelola Blok Rokan sejak 2021,
Rovicky mengaku tidak khawatir. Karena menurutnya, BUMN itu sudah
terbiasa menerapkan teknologi EOR di beberapa lapangan. “Secara
teknologi, Pertamina mampu. Untuk
waterflooding mereka tidak ada masalah sama sekali. Sedangkan untuk
steamflooding, harus menyesuaikan,” ujarnya.
Pertamina
memang sudah menerapkan dan mengembangkan teknologi EOR. Pengembangan
teknologi tersebut dikelola oleh Pertamina Upstream Technology Center
(UTC). Di antaranya adalah Pengujian Viskositas Lapangan Bantayan,
Formulasi Surfaktan SLS untuk Lapangan Rantau, Pre Feasibility Study CO2
EOR Lapangan Sukowati dan Lapangan Tambun, Pre Feasibility Study
Steamflood Lapangan Batang, Implementasi software EOR predictive
modeling, dan pengadaan Lab EOR Tahap 2.
Rovicky
mengatakan, pengalaman Pertamina dalam menerapkan teknologi EOR bisa
diaplikasikan di Blok Rokan. Hanya saja dia mengingatkan bahwa Pertamina
harus cermat serta menyesuaikan dengan karakteristik yang ada.
“Jadi dari sisi
knowledge,
yes. Terpenting, Pertamina harus memperhitungkan bahwa setiap wilayah
memiliki karakteristik berbeda. Baik secara geologi maupun jenis minyak.
Apalagi, seluruh peralatan dan teknologi tersebut sebenarnya sudah
terpasang dan terinstal di lapangan di sana. Jadi Pertamina tinggal
menjalankan saja teknologi itu," paparnya.