Pembicaraan mengenai penggunaan laut Kaspia sudah dirintis sejak 1996
CB,
MOSKOW -- Rusia, Iran, Kazakstan, Turkmenistan dan Azerbaijan pada Ahad
(12/8) menandatangani perjanjian penggunaan bersama Laut Kaspia.
Perjanjian itu akhirnya ditandatangani setelah melalui perundingan dua
dasawarsa.
Presiden dari kelima negara itu menorehkan tinta mereka untuk
mengesahkan status hukum kesepakatan bersejarah menyangkut Laut Kaspia.
Kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, mengatakan penandatangan itu
berlangsung pada Pertemuan Puncak Kaspia Kelima di kota Aktau,
Kazakstan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan
perjanjian itu membenahi hak dan kewajiban khusus negara penandatangan
perjanjian itu atas keadaan Laut Kaspia serta membentuk aturan jelas
atas penggunaannya secara bersama-sama, kata Kremlin dalam pernyataan
resminya.
Putin mengatakan perjanjian itu secara jelas
mengatur masalah penetapan batas, pelayaran dan penataan wilayah
penangkapan ikan yang diperlukan. Selain juga membenahi prinsip-prinsip
interaksi militer-politik negara peserta serta menjamin penggunaan Laut
Kaspia secara khusus bagi tujuan damai.
Menurut Putin,
dasar peraturan yang diperlukan bagi penyelesaian status hukum Laut
Kaspia tercakup dalam enam perjanjian terkait bidang ekonomi,
transportasi dan keamanan. Keenam perjanjian itu juga ditandatangani
pada Ahad (12/8).
Secara khusus menyangkut dasar perjanjian
kerja sama ekonomi di Kaspia, prioritas akan diberikan pada pembangunan
hubungan perdagangan dan ekonomi kawasan serta penguatan kerja sama
yang erat dan saling menguntungkan. Putin juga menggarisbawahi prospek
kerja sama antara negara-negara Kaspia dalam bidang pariwisata, ekologi
dan perlindungan sumber daya biologi, penumpasan perdagangan narkoba
serta pencegahan dan penanganan keadaan darurat.
Sementara
itu, Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, seperti dikutip kantor
berita Interfax, mengatakan, "Kita perlu memanfaatkan segala kemungkinan
yang disediakan perjanjian dan dokumen-dokumen yang ditandatangani
untuk mendorong hubungan perdagangan dan ekonomi di antara negara-negara
pantai ini."
Nazarbayev juga mengatakan kelima negara
telah sepakat untuk menandatangani perjanjian soal langkah-langkah untuk
membangun kepercayaan pada sektor militer, sebagai upaya untuk
memastikan keseimbangan persenjataan di kawasan serta memperkuat
keamanan dan stabilitas di kawasan.
Proses pengerjaan
perjanjian tersebut telah dikembangkan sejak 1996. Menteri luar negeri
kelima negara tersebut mencapai kesepakatan atas rancangan perjanjian
itu di Moskow pada Desember 2017.