Selasa, 07 Agustus 2018

IMF Salahkan Surplus Besar Jerman Sebabkan Ketegangan Perdagangan Global



Keraguan Jerman untuk mengurangi surplus perdagangannya berkontribusi terhadap ketegangan perdagangan global dan menambah risiko yang dapat merusak stabilitas keuangan, kata Maurice Obstfeld, kepala ekonom di Dana Moneter Internasional (IMF) hari Senin (6/8).

Dalam tulisan untuk harian Jerman Die Welt, Obstfeld mengatakan bahwa di negara-negara surplus perdagangan seperti Jerman, IMF melihat "paling jauh langkah-langkah yang ragu-ragu untuk menanggulangi surplus."

"Itu meningkatkan risiko gangguan oleh mata uang atau penyesuaian harga aset di negara-negara yang dililit hutang, dan merugikan semua," katanya. "Jika ada penyesuaian mendadak, maka baik negara debitor dan kreditor akan menderita," tambahnya.

Persoalan lama

IMF dan Komisi Eropa sejak lama mendesak Jerman meningkatkan permintaan domestik dengan jalan menaikan tingkat upah dan investasi untuk mengurangi apa yang mereka sebut ketidakseimbangan ekonomi global.

Tuntutan yang sama berulang kali diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah bertekad menekan surplus perdagangan Jerman dengan memberlakukan tarif impor yang lebih tinggi bagi produk-produk Jerman yang masuk ke pasar AS.

Dalam artikelnya Maurice Obstfeld menuntut Jerman untuk meningkatkan belanja pemerintah, misalnya dengan berinvestasi dalam infrastruktur atau proyek digitalisasi, sehingga perusahaan-perusahaan terdorong berinvestasi lebih banyak di dalam negeri daripada mencari proyek di luar negeri.

Mengenai kebijakan perdagangan dan ekonomi AS, kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld mencatat, karena ada defisit perdagangan AS, Washington harus mengurangi defisit anggaran federal, mendorong rumah tangga untuk menabung lebih banyak dan secara bertahap menormalkan kebijakan moneter mereka.




Credit  sindonews.com/dw