Senin, 09 Juli 2018

Najib Beber Awal Mula 'Dimusuhi' Mahathir dan Ribut soal Proyek


Najib Beber Awal Mula Dimusuhi Mahathir dan Ribut soal Proyek
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dan mantan pemimpin Malaysia Najib Razak. Foto/REUTERS
PETALING JAYA - Najib Razak blakblakan soal awal mula "permusuhan"-nya dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia saat ini, Mahathir Mohamad. Menurutnya, semua bermula dari program 1Malaysia dan beberapa proyek.

Bekas PM Malaysia itu mengatakan hubungan dengan Mahathir pada awalnya sangat baik. Hubungan mulai memburuk ketika program 1Malaysia untuk mempromosikan persatuan nasional dia jalankan.

Dalam sebuah wawancara dengan Malaysiakini, Najib mengatakan Mahathir tidak senang dengan beberapa proyek dan keputusan kebijakannya.

"Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Kami biasanya menghabiskan cukup banyak waktu (bersama). Dia akan mengundang saya ke rumahnya untuk makan malam dan setelah makan malam, kami akan istirahat ke kamarnya di lantai atas rumahnya dan duduk , bicarakan berbagai hal," kata Najib.

"Pada tahap awal setelah saya menjadi perdana menteri, sekitar 2009 dan bahkan setelah pemilihan umum ke-13 (pada 2013), kami masih dalam kondisi yang sangat baik," lanjut Najib.

Tapi, kata dia, Mahathir menjadi semakin marah padanya karena banyak permintaan Mahathir dia tolak.

Menurut Najib, hal pertama yang diminta Mahathir adalah agar dia menyetujui proyek jembatan bengkok, jalan raya berbentuk enam jalur S yang dimaksudkan untuk mengganti sambungan dari Johor Baru ke Singapura, yang telah dibatalkan sebelumnya.

"Proyek itu dibatalkan oleh Pak Lah (mantan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi). Akan sangat sulit bagi saya untuk menjelaskan kepada publik jika kami memulai kembali proyek tersebut, terutama setelah kompensasi besar sudah dibayar untuk pembatalan," kata Najib.

Dia mengatakan Mahathir juga telah meminta dana lebih banyak untuk mengembangkan pulau Langkawi dan untuk putranya Mukhriz Mahathir demi menjadi Menteri Besar Kedah.

Najib mengaku telah memenuhi beberapa permintaan Mahathir, namun pemimpin Malaysia berusia 92 tahun itu tetap tidak senang padanya.

"Dia tidak senang tentang hal-hal tertentu seperti 1Malaysia. Dia tidak senang dengan jet. Jet itu dibeli oleh Pak Lah, tapi saya perhatikan sampai hari ini dia (Mahathir) masih menggunakannya," papar Najib.

1Malaysia adalah program yang dirancang oleh Najib pada tahun 2010 untuk mempromosikan kerukunan etnis, persatuan nasional dan pemerintahan yang efisien. Program ini termasuk bantuan untuk orang miskin di bawah skema seperti Bantuan Rakyat Malaysia, Program Perumahan 1Malaysia untuk Pegawai Negeri Sipil, Proyek Perumahan Rakyat 1Malaysia, Klinik 1Malaysia dan Kartu Diskon Mahasiswa Malaysia.

Bekas PM yang ditangkap Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) beberapa hari lalu itu mengatakan dalam wawancara bahwa Mahathir juga marah karena UU Keamanan Internal dihapuskan dan Ordonansi Darurat dicabut. 

Menurut Najib, Mahathir marah atas pelaksanaan upah minimum, dan perlakuan terhadap Proton karena pemerintah kemudian menarik subsidi dan pajak yang melindungi perusahaan mobil nasional yang dibentuk selama masa jabatan pertama Mahathir sebagai perdana menteri.

Dia mempertanyakan perubahan Mahathir yang awalnya berperan dalam mendirikan kelompok hak-hak Melayu Perkasa menjadi tokoh "reformis" di bawah kelompok oposisi Pakatan Harapan. Dia terkejut ketika melihat Mahathir bergandengan tangan dengan Partai Aksi Demokratis (DAP) yang didominasi oleh orang-orang China.

Najib membantah bahwa UMNO, partai dominan Melayu yang dia pimpin, telah mengutuk DAP.

"Saya tidak secara eksplisit mengatakan mereka rasis atau anti-Melayu atau anti-Islam, tetapi saya mengungkapkan keprihatinan tentang DAP karena kebijakan mereka," katanya, yang dilansir Straits Times, Sabtu (7/7/2018).

PM Mahathir dalam beberapa kesempatan telah menegaskan bahwa kasus yang menjerat Najib bukan balas dendam, tapi karena pertanggung jawaban atas skandal keuangan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).



Credit  sindonews.com