Dubai (CB) - Unjuk rasa di Iran memasuki hari kelima di mana para demonstran menyerang pos-pos polisi Senin tengah malam tadi, lapor kantor berita dan media massa Iran.

Pasukan keamanan mati-matian membendung tantangan terberani terhadap kepemimpinan mullah sejak gejolak 2009.

Video-video di media sosial memperlihatkan bentrok di pusat kota Qahderijan antara pasukan keamanan dengan pengunjuk rasa yang berusaha menduduki sebuah pos polisi yang memicu kebakaran.

Di kota Kermanshah, pengunjuk rasa membakar sebuah pos polisi tapi tidak ada korban yang terluka akibat insiden ini, lapor kantor berita Mehr.

Memasuki hari kelima unjuk rasa, sekitar 13 orang tewas dalam gelombang unjuk rasa terburuk sejak protes jalanan 2009 yang mengecam keterpilihan kembali Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden Iran.

Pengunjuk rasa menggugat kepemimpinan ulama di negeri itu. Presiden Hassan Rouhani menyatakan rakyat Irak berhak menyuarakan aspirasinya namun tidak boleh rusuh.

"Presiden tidak akan menoleransi mereka yang merusak properti publik, melanggar aturan dan menciptakan kerusuhan dalam masyarakat," kata Rouhani seperti dikutip Reuters.