DAMASKUS
- Pasukan pemberontak Suriah, pasukan pembebasan Suriah atau FSA, yang
didukung oleh militer Turki berhasil merebut kota Dabiq dari ISIS.
Keberhasilan ini membuat ISIS bersumpah akan melakukan pertumpuran
terakhir, pertempuran apokaliptik atau pertempuran yang penuh dengan
kehancuran.
Pemimpin kelompok Sultan Murad, salah satu faksi FSA,
Ahmed Osman mengatakan para pemberontak mengambil Dabiq dan daerah
tetangganya Soran setelah terlibat bentrokan dengan ISIS pada Minggu
pagi. FSA mendapat dukungan dari tank dan pesawat tempur Turki.
"Mitos ISIS tentang pertempuran besar di Dabiq telah berakhir," katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/10/2016).
Dalam
propagandanya, ISIS kerap menyebut sebuah ramalan menyatakan Dabiq akan
menjadi lokasi pertempuran antara kaum Muslim dan kaum kafir yang akan
pertanda menjadi kiamat.
Kekalahan di Dabiq memperpanjang daftar
kekalahan yang diderita oleh ISIS. Perlahan tapi pasti kelompok yang
dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi ini mulai kehilangan satu per satu
wilayah kekuasaannya di Suriah dan Irak.
Kelompok yang menghentak
dunia dengan pernyataannya mendirikan kekhalifahan baru ini kini
berkonsentrasi penuh untuk mempertahankan Mosul dari serangan pemerintah
Irak. Mosul menjadi basis paling berharga kelompok ekstrimis itu.
Credit Sindonews