Selasa, 12 Januari 2016

PLTN Dianggap Belum Mendesak, BATAN: Kita Sudah 40 Tahun Persiapan

PLTN Dianggap Belum Mendesak, BATAN: Kita Sudah 40 Tahun Persiapan 
 
Jakarta -Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) harus berlapang dada. Pasalnya,optimalisasi nuklir sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik belum dapat direalisasikan.

Padahal, upaya menyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sudah berjalan sejak 40 tahun lalu.

"Kita sudah 40 tahun mempersiapkan diri tapi belum ada keputusan apa pun. Makanya saya katakan BATAN siap lho, kalau go nuklir atau tidak go nuklir," kata Kepala BATAN, Djarot S. Wisnubroto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1/2016)

Ketidakpastian selama ini, menurut Djarot membuat para tenaga ahli di BATAN kebingungan. Selama ini segala persiapan, pengkajian dan hal lainnya terus dipersiapkan dengan matang.

"Para peneliti kita juga jadi maju mundur, tidak termotivasi, ini beneran atau tidak sih," imbuhnya.

Rencana PLTN masih harus dikaji lagi dan masuk dalam roadmap energi yang tengah disusun. Nuklir juga dinilai masih belum mendesak sebagai sumber energi listrik karena masih ada banyak energi baru dan terbarukan dengan potensi cukup besar. Contohnya angin, mikro hydro, angin, arus laut, matahari dan panas bumi.

"Beliau instruksinya kepada Menteri ESDM untuk dikaji secara seksama potensi-potensi yang ada, apakah perlu nuklir atau tidak," terang Djarot.

Djarot membandingkan dengan Vietnam yang sudah memulai kerjasama dengan berbagai negara maju, seperti Jepang dan Rusia.

"Bayangkan saja Vietnam yang di belakang kita sudah kontrak dengan Rusia dan Jepang. Tapi sekali lagi BATAN dalam posisi technical supporting organization. Jadi, ketika Pak Jokowi mengatakan ya atau tidak, itu kita ikuti saja," pungkasnya.

Credit  detikFinance