Rabu, 06 Januari 2016

Perintahkan Pengontrolan Senjata di AS, Obama Menangis


Perintahkan Pengontrolan Senjata di AS Obama Menangis
Presiden Barack Obama menangis saat perintahkan pengontrolan senjata di AS. | (Reuters)

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) menangis saat memerintahkan pemberlakukan aturan ketat untuk mengontrol kepemilikan senjata di negaranya. Obama menyeka air mata karena mengenang para korban tewas akibat rentetan penembakan yang terjadi di AS.

Obama bisa memberlakukan aturan ketat pengontrolan senjata tanpa restu dari Kongres setelah dia berkonsultasi dengan Jaksa Agung Loretta Lynch. Obama mendesak para pemilih untuk menolak calon anggota parlemen yang pro-kebebasan kepemilikan senjata.

Obama menegaskan bahwa dia tidak berharap mengamandemen undang-undang senjata selama dia menjadi presiden AS. Tapi, dia berjanji untuk melakukan apa yang dia bisa guna mengontrol senjata yang kemungkinan besar akan jadi tema perdebatan di antara calon presiden penggantinya saat Pemilu Presiden November mendatang.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Obama dikelilingi oleh anggota keluarga dari korban tewas akibat penembakan di AS. Suara Obama tiba-tiba meninggi dan berteriak menyerukan warga AS menggunakan hak konstitusionalnya untuk hidup damai dan menjalankan hak beribadah.

Obama sudah frustasi dengan sikap Kongres yang lamban menyetujui aturan ketat pengontrolan senjata yang dia gagas sejak Desember 2012. Gagasan itu muncul setelah terjadi penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Newton, Connecticut, yang menewaskan 20 anak dan enam orang dewasa.

Setiap kali saya berpikir tentang anak-anak, itu membuat saya marah,” kata Obama yang air matanya menetes di pipi, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/1/2016).

Itu mengubah saya, hari itu," katanya lagi sembari memperkenalkan Mark Barden, yang putranya berusia tujuh tahun tewas dalam penembakan itu. Harapan saya dengan sungguh-sungguh, bahwa itu akan mengubah negara ini.”


Setelah tragedi itu, presiden AS dari Partai Demokrat itu gagal membujuk Kongres untuk menguatkan aturan ketat pengontrolan senjata. Obama Dia menyalahkan anggota parlemen yang dia sebut telah menjadi “budak” dari National Rifle Association sebuah kelompok pelobi kebebasan untuk memiliki senjata.

Credit  Sindonews