Senin, 20 Agustus 2018

Uni Eropa Janji Bantu Iran Terkait Sanksi Iran


Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: AP

Sanksi AS sejauh ini belum membatasi negara Eropa pada sektor ekonomi.



CB, TEHERAN -- Pejabat tinggi Iran mengatakan Uni Eropa berikrar melakukan tindakan sebelum larangan Amerika Serikat (AS) terhadap impor minyak dari Iran mulai diberlakukan pada November, kata Press TV. Wakil Presiden Pertama, Es'haq Jahangiri mengatakan negara Eropa memberikan janji tersebut sebagai upaya memperbaiki kerugian, yang mungkin dialami Teheran.


Sanksi AS sejauh ini belum membatasi negara Eropa pada sektor ekonomi, terutama terkait pembelian minyak dan perdagangan, kata Jahangiri. "Dampaknya belum sangat menentukan kendati sejumlah perusahaan swasta, terutama perusahaan Eropa, sudah pergi," tambahnya.


Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan AS sedang berusaha membuat negaranya bertekuk lutut. Namun, ia menegaskan tak akan membiarkan hal itu terjadi. "Jika musuh berpikir mereka akan mengalahkan kita, mereka akan membawa harapan itu ke kuburan bersama mereka," ujarnya.


AS telah menyatakan, satu-satunya harapan Iran untuk terhindar dari sanksi ekonomi adalah dengan menerima tawaran Presiden Donald Trump menegosiasikan ulang kesepakatan nuklir. Namun, Iran telah menolak tawaran itu.


"Amerika sendiri mengambil tindakan yang menghancurkan kondisi untuk negosiasi. Ada persyaratan untuk negosiasi dan kami bernegosiasi. Mereka menghancurkan jembatan itu sendiri," kata Rouhani.


Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 6 Agustus menandatangani perintah penerapan putaran pertama sanksi terhadap Iran untuk memberikan 'tekanan ekonomi maksimum' atas republik Islam tersebut. Sanksi pernah dicabut di bawah kesepatakan nuklir pada 2015.


Sanksi AS itu akan mencakup jual-beli dolar AS serta perdagangan emas dan berbagai logam mulia, juga sektor otomotif. Embargo putaran kedua akan diterapkan pada awal November dengan sasaran membatasi ekspor minyak dan pelayaran Iran.




Credit  republika.co.id