Jumat, 07 Oktober 2016

Eks PM Portugal Akan Gantikan Ban Ki Moon sebagai Sekjen PBB


Eks PM Portugal Akan Gantikan Ban Ki Moon sebagai Sekjen PBB  
Mantan Perdana Menteri Portugal Antonio Guterres dipastikan akan menjadi Sekretaris Jenderal PBB ke-9 menggantikan Ban Ki Moon. (Reuters/Rafael Marchante)
 
Jakarta, CB -- Mantan Perdana Menteri Portugal Antonio Guterres dipastikan akan menjadi Sekretaris Jenderal PBB ke-9 menggantikan Ban Ki Moon yang akan lengser pada akhir 2016.

Pemilihan Guterres sebagai pengganti Ban telah disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Kamis pekan ini (7/9) dan Majelis Umum akan bertemu minggu depan untuk mengesahkan kepemimpinannya.

"Setelah melewati enam kali jajak pendapat, kami memiliki kandidat (sekretaris Jenderal) favorit yakni Antonio Guterres. Kami akan lakukan voting formal besok pukul 10.00 dan semoga bisa mendapat suara aklamasi," ujar Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin seperti dikutip Reuters, Jumat (7/10).

DK PBB telah mengadakan jajak pendapat informal secara rahasia sejak Juli lalu dalam upaya mencapai konsensus terkait pemilihan kandidat. Anggota voting memiliki tiga pilihan yakni mendukung, tidak mendukung, dan tidak memilih.

Guterres didukung 13 anggota DK PBB memilih mendukungnya dan dua sisanya memilih abstain atau tidak memilih.

Menurut Duta Besar amerika Serikat untuk PBB Samantha Power, kandidat yang memiliki pengalaman, visi, dan misi mumpunilah yang bisa terpilih. Untuk itu, Guterres diharapkan mampu menangani ancaman-ancaman trans-nasional dan membuat kinerja PBB menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan laporan, salah satu dari lima negara pemegang hak veto - Rusia, China, AS, Perancis, dan Inggris, memutuskan tidak memilih dalam pencalonan Guterres.

Dewan Keamanan akan mengadopsi sebuah resolusi yang merekomendasikan kepada Majelis Umum agar secara resmi  menunjuk Guterres sebagai Sekjen untuk lima tahun ke depan terhitung 1 Januari 2017. Resolusi itu pun membutuhkan setidaknya sembilan suara pendukung tanpa veto untuk bisa diadopsi.

"Kami berharap bisa mencapai suara aklamasi," kata Churkin.

Sekitar 13 orang sebelumnya dinominasikan sebagai kandidat pengganti Ban Ki-Moon. Namun, tiga kandidat sudah ditarik keluar sebelum jajak pendapat informal berlangsung. Tujuh dari 13 kandidat tersebut wanita.

Sebagai upaya pemilihan yang lebih transparan, para kandidat diperbolehkan berpidato layaknya sebuah kampanye pada sidang Majelis Umum lalu.

Dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB April lalu, Guterres bercerita mengenai pengalamannya menjadi kepala Badan Pengungsi PBB selama 10 tahun. Pria 67 tahun ini mengatakan, hal yang paling mengerikan adalah mengetahui bahwa tidak ada solusi kemanusian bagi para pengungsi. Solusi yang ada selalu berbau politis.

Guterres mengatakan dirinya sebagai kandidat Sekjen PBB karena posisi itu  "terbaik untuk mengatasi akar penyebab penderitaan manusia".

Guterres juga menggambarkan bahwa Sekjen PBB haruslah berprilaku rendah hati tanpa kesombongan dan tanpa mendikte. Pemimpin PBB haruslah sebagai sosok penyambung perdamaian.

Guterres menjabat perdana menteri Portugal dari 1995 hingga 2002, dan bertugas sebagai Kepala Badan Pengungsi PBB dari 2005 hingga 2015.

Ban Ki-moon mengatakan Guterres adalah "pilihan super" sebagai penerusnya.

"Saya yakin dia mampu meneruskan obor untuk menghadapi tantangan, dari penguatan operasi perdamaian hingga mencapai pembangunan berkelanjutan, menegakkan HAM dan meringankan penderitaan kemanusiaan," kata Ban.



Credit  CNN Indonesia