Kamis, 02 April 2015

Serangan Saudi Membuat Yaman Terancam Kelaparan


Serangan Saudi Membuat Yaman Terancam Kelaparan  
Aden, kota pelabuhan terbesar di Yaman nyaris lumpuh. (REUTERS/Stringer)
 
 
Jakarta, CB -- Seminggu setelah Saudi membombardir Yaman, kota termiskin di Semenanjung Arab itu terancam kelaparan. Pemasok makanan menjauh, dan rantai makanan pun bisa kapan saja terhenti. Yaman tidak mungkin bertahan tanpa makanan yang didatangkan dari luar negaranya.

Diberitakan Reuters, lebih dari 90 persen makanan di Yaman didapat dengan mengimpor. Negara berpenduduk sekitar 25 juta orang itu bahkan harus mengimpor beras dan gandum.

Menurut petugas berwenang, pada Senin (30/3) Yaman masih memiliki stok makanan yang cukup untuk enam bulan ke depan. Simpanan gandum mencapai 930.100 ton dan bisa menghidupi seluruh provinsi. Namun Lembaga Pangan Dunia (FAO) mengatakan bahwa stok akan segera habis.


"Meskipun sumber pemerintahan melaporkan bahwa stok cukup untuk enam bulan, tetapi konflik yang terjadi berdampak negatif pada distribusi pangan, ketersediaan pasar, dan harga makanan, lebih cepat dari yang diprediksi," kata perwakilan FAO di Yaman, Salah ElHajj Hassan, yang disampaikan pada Reuters, Rabu (1/4).

Kolapsnya kota penting Yaman seperti Aden, telah mengganggu impor pangan. Proses, distribusi, dan idustri makanan pun kacau.

"Pelabuhan tidak berfungsi. Sudah empat hari sejak impor terhenti dan kami tidak mendapat gandum lagi," ujar seorang sumber sebuah perusahaan Yaman di Aden, kepada Reuters.

Ia menambahkan, "Pekerja tidak datang kerja, sehingga penggilingan tidak beroperasi. Perang dan tembakan menghentikan kemunculan mereka. Lagipula, jalanan-jalanan juga ditutup."

Rabu pagi, terjadi ledakan di perusahaan susu di daerah yang dikuasai Houthi. Tragedi itu menewaskan setidaknya 25 orang. Produksi makanan pun jelas terganggu. Sebuah perusahaan gula mengaku masih menjalankan pelabuhan, tetapi perang membuatnya sulit mendistribusi.

Perang akan semakin membuat Yaman krisis pangan. FAO menyebut, sebelum konflik saja sudah ada hampir separuh penduduk Yaman yang tidak aman pangan. Mereka kekurangan makanan dan satu dari empat orang divonis kurang gizi.

Serangan Saudi ke Yaman dilatarbelakangi kelompok Houthi. Kelompok itu dianggap terlalu banyak menguasai Yaman. Mereka bahkan mengancam Aden, tempat Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi mengungsi karena kekacauan. Saudi mengebom Yaman untuk mengusir Houthi.



Credit  CNN Indonesia