Kamis, 02 Maret 2017

Raja Salman terima tanda kehormatan Bintang Adipurna


Raja Salman terima tanda kehormatan Bintang Adipurna
Presiden Joko Widodo (kanan) menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi (kedua kanan) disela kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017). Tanda jasa tersebut diberikan sebagai penghargaan atas jasa-jasa Raja Salman atas keberlangsungan hubungan baik kedua negara. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Bogor (CB) - Presiden RI Joko Widodo memberikan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, seusai melaksanakan pertemuan bilateral.

Menurut keterangan tertulis Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Laksma TNI Suyono Thamrin, tanda kehormatan tersebut diberikan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa di berbagai bidang yang sangat berguna bagi kelangsungan hubungan baik kedua bangsa dan negara.

Pemberian tanda kehormatan tertinggi tersebut juga dilakukan dengan mempertimbangkan kesetaraan hubungan timbal balik kenegaraan karena Presiden Joko Widodo juga menerima tanda kehormatan serupa, Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal, di Istana Al-Salam Diwan Malaki, Jeddah, pada 12 September 2015.

Raja Salman tampak senang menerima penghargaan tersebut dan sempat memeluk serta mencium Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi memasangkan tanda kehormatan itu secara langsung kepada Raja Salman. Meski sempat terlepas namun bintang jasa tersebut kemudian terpasang kembali dengan baik.

Tidak lama setelah penganugerahan tanda kehormatan, Raja Salman dan rombongan meninggalkan Istana Bogor pada sekitar pukul 17.10 WIB.


Credit  antaranews.com


Alasan Raja Salman Terima Penghargaan Bintang Adipurna

Alasan Raja Salman Terima Penghargaan Bintang Adipurna
Presiden Jokowi (kanan) mendampingi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud menandatangani buku tamu saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, 1 Maret 2017. Jokowi mengatakan bahwa kunjungan tersebut menjadi titik tolak bagi peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dan Arab Saudi. TEMPO/Subekti
 
CB, Bogor--Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Anugerah berupa Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Adipurna tersebut diberikan di tengah pertemuan bilateral di Istana Bogor, Rabu, 1 Maret 2017.

Penyerahan tanda kehormatan itu didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22/TK/Tahun 2017. Dari siaran pers yang diterima Tempo, Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Laksamana Pertama TNI Suyono Thamrin mengatakan tanda kehormatan diberikan sebagai penghargaan atas jasa yang sangat luar biasa.

 

Menurut dia, jasa yang berarti itu mempunyai dampak besar bagi kelangsungan hubungan kedua negara. Di sisi lain, pemberian tanda kehormatan tertinggi itu juga mempertimbangkan kesetaraan hubungan timbal balik. Sebelumnya Presiden Joko Widodo menerima tanda kehormatan serupa.

Kerajaan Arab Saudi menyebut penghargaan yang diberikan ke Presiden Jokowi sebagai Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal. Pemberian tanda kehormatan dilakukan saat Presiden melakukan kunjungan kerja ke Istana Al-Salam Diwan Malaki, Jeddah, 12 September 2015.

 

Pada kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemberian Tanda Kehormatan Adipurna kepada Raja Salman tidak lepas karena jasanya dalam meningkatkan hubungan Indonesia-Arab Saudi. "Tahun lalu Presiden dapat penghargaan juga," kata dia di Istana Bogor.

Credit  tempo.co




MoU kerja sama RI-Arab Saudi


MoU kerja sama RI-Arab Saudi yang ditandatangani hari ini
Presiden Joko Widodo (kanan) mendampingi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (tengah) menandatangani buku tamu saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017). Presiden mengatakan bahwa kunjungan tersebut menjadi titik tolak bagi peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dan Arab Saudi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) 
Jakarta (CB) - Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi di Istana Bogor, Rabu.

Di antara nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani adalah yang berkenaan dengan pertemuan komisi bersama antara menteri luar negeri kedua negara serta pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for Development dan Pemerintah Republik Indonesia, yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dan wakil direktur Saudi Fund.

Selain itu ada nota kesepahaman kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi dan kerja sama pengembangan usaha kecil menengah antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi.

Lalu ada nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi serta antara otoritas aeronautika Indonesia dan Arab Saudi.

Sementara antara Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi ada nota kesepahaman kerja sama bidang riset ilmiah dan pendidikan tinggi.

Nota kesepahaman kerja sama juga ditandatangani oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Urusan Dakwah dan Bimbingan Islam Kerajaan Arab Saudi.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman kerja sama bidang perdagangan, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi meneken nota kesepahaman kerja sama dalam pemberantasan kejahatan.

Ada juga penandatanganan nota kesepahaman mengenai kerja sama bidang kelautan dan perikanan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat konferensi pers mengatakan kerja sama antara kedua negara dalam dua tahun terakhir meningkat pesat.

"Selain membahas isu penting membahas kepentingan umat, kedua pemimpin juga sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang perdagangan dan investasi," kata Retno.

Ia menjelaskan pula bahwa secara khusus Presiden Joko Widodo mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat yang normal, yaitu 211 ribu orang, dan memberikan kuota tambahan 10 ribu pada 2017.

Di samping itu, ia menjelaskan, Presiden menitipkan warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dan telah memberikan kontribusi bagi pembangunan negara itu agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari Raja Salman.

Di bidang perdagangan, kata Retno, Presiden mengajak Raja Salman untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan dan mengharapkan Indonesia diberi kemudahan akses pasar, terutama untuk perikanan, obat-obatan, alat kesehatan dan produk-produk tekstil.

Presiden, menurut dia, juga menyambut baik penandatanganan rencana induk program pembangunan kilang Cilacap antara Pertamina dan Aramco senilai enam miliar dolar AS. Presiden juga mendorong penyusunan rancangan dasar pembentukan perusahaan patungannya.

Menteri Luar negeri mengatakan kedua pemimpin juga membahas beberapa proyek yang ditawarkan Indonesia, di antaranya proyek pembangunan kilang di Dumai, Balongan dan Bontang, pembangunan PLTU Mulut Tambang di Jambi, serta pembangunan infrastruktur sumber daya air, air minum, sanitasi dan perumahan.

"Untuk menindaklanjuti pertemuan antar kedua pemimpin maka kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti kesepakatan yang dibahas dengan mengirimkan para menterinya," katanya.



Credit  antaranews.com