BEIJING - Beijing bereaksi setelah muncul laporan bahwa pesawat pembom (bomber)
B-1 Amerika Serikat (AS) menerobos Zona Pertahanan Udara (ADIZ) China
di Laut China Timur secara ilegal. Pesawat berbahaya AS itu dikirim ke
Korea Selatan untuk mengantisipasi jika perang dengan Korea Utara
(korut) pecah.
Pemerintah China mengatakan AS harus menghormati
ADIZ Beijing. “AS memiliki ADIZ sendiri. Saya pikir jika hal ini benar,
mereka harus menghormati hak-hak ADIZ China yang relevan,” kata juru
bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, dalam jumpa pers hari
Kamis.
Sebelumnya, CNN melaporkan bahwa pejabat China
memperingatkan adanya pesawat militer AS terbang di dekat Korea Selatan
pada hari Minggu. Menurut pejabat itu, pilot pesawat—yang diyakini
sebagai pesawat pembom B-1—secara ilegal beroperasi di wilayah udara
China di Laut China Timur dan pesawat diperintahkan untuk pergi.
Juru
bicara Angkatan Udara Pasifik AS Mayor Phil Ventura mengatakan, pilot
pesawat tersebut telah menjelaskan kepada otoritas China bahwa dia
sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional. Menurut
Ventura, pesawat tersebut tidak menyimpang dari jalurnya.
Hua
mengakui bahwa dia tidak menyadari adanya insiden seperti yang
dilaporkan tersebut. Tapi, dia menegaskan semua negara harus harus
menghormati masalah keamanan negara-negara lain.
”Tapi, secara
umum, saya berharap bahwa di wilayah ini tindakan semua negara harus
mempertimbangkan masalah keamanan dari negara-negara yang relevan dan
bermanfaat untuk saling percaya, (menciptakan) perdamaian dan stabilitas
antarnegara-negara,” ujar Hua, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/3/2017).
China
mengumumkan ADIZ-nya di Laut China Timur pada tahun 2013. Namun, AS dan
Jepang telah menolak untuk mengakuinya. ADIZ yang diklaim China ini
mencakup Pulau Senkaku yang disengketakan dengan Jepang. Klaim ADIZ ini
juga tumpang tindih dengan klaim wilayah udara oleh Jepang dan Korea
Selatan.
”Angkatan Udara Pasifik tidak mengakui ADIZ China ketika
diumumkan pada bulan November 2013, dan tidak mengakui hari ini,” kata
Ventura kepada CNN. ”ADIZ belum mengubah operasi kami,” ujarnya.
Credit sindonews.com