Rabu, 08 Maret 2017

WikiLeaks: CIA Bisa Sadap Suara Lewat TV


 
WikiLeaks: CIA Bisa Sadap Suara Lewat TV  
WikiLeaks membocorkan dokumen alat retas CIA. (Wikipedia)
 
Jakarta, CB -- Organisasi pembocor rahasia, WikiLeaks, mengungkap dokumen CIA yang menyatakan badan intelijen Amerika Serikat itu bisa mengubah televisi menjadi alat sadap suara, melewati aplikasi enkripsi dan mungkin mengendalikan mobil dari jauh.

Kelompok ini mengunggah sekitar 9.000 dokumen yang menurutnya dibocorkan dari Badan Intelijen Pusat AS. Mereka menyebut publikasi rahasia intelijen kali ini sebagai yang terbesar sepanjang masa.

WikiLeaks mengklaim banyak dokumen, alat retas dan kode CIA yang mewakili "mayoritas senjata peretasannya" bocor dan tersebar di komunitas keamanan siber. Mereka menerima, dan merilis, hanya sebagian dari informasi tersebut.

"Koleksi luar biasa ini, yang berjumlah lebih dari ratusan juta baris kode, memberikan pemiliknya seluruh kapasitas peretasan CIA," kata WikiLeaks, dikutip AFP, Selasa (7/3). Mereka juga memperingatkan risiko akan proliferasi senjata siber.

Baik CIA maupun Gedung Putih menolak berkomentar publikasi dokumen ini, maupun isinya.

Jika dikuatkan, bocoran ini bisa jadi sangat mempermalukan intelijen AS, setelah Edward Snowden mengungkap kegiatan mata-mata NSA terhadap komunikasi warga Amerika, 2013 lalu, dan penangkapan pejabat NSA tahun lalu yang memindahkan materi rahasia negara ke rumahnya selama 20 tahun.

WikiLeaks mengatakan data ini menunjukkan CIA kini menyaingi Badan Keamanan Nasional AS, organisasi mata-mata elektronik utama pemerintah, dalam peperangan siber. Bedanya, organisasi ini bertindak dengan pengawasan yang lebih minim.

Arsip tersebut menunjukkan CIA mengeksploitasi sejumlah kelemahan yang mereka temukan pada peranti keras dan lunak, termasuk yang dibuat perusahaan-perusahaan AS--tanpa memberi tahu pihak terkait mengenai kecacatan itu sendiri.

Sejumlah dokumen menunjukkan CIA telah memproduksi lebih dari 1.000 sistem peranti jahat atau malware, termasuk virus, trojan dan peranti lunak lain yang bisa menembus dan mengendalikan barang elektronik, kata WikiLeaks.

Alat-alat peretasan ini mengincar iPhone, sistem Android seperti telepon pribadi yang dilaporkan masih digunakan oleh Presiden Donald Trump, peranti lunak Microsoft dan TV pintar Samsung. Barang-barang itu, menurut WikiLeaks, bisa digunakan sebagai alat penyadapan suara.

Badan ini juga tengah mencoba untuk meretas sistem kendali elektronik pada mobil dan truk, berpotensi mengendalikannya dari jauh.

Dengan menginfeksi dan mengambil-alih peranti lunak telepon pintar, kata WikiLeaks, CIA bisa melalui teknologi enkripsi pada aplikasi populer seperti Whatsapp, Signal, Telegram, Weibo dan Confide dengan cara mencegat komunikasi sebelum terenkripsi.



Credit  CNN Indonesia