"Tak ada rekening utang di NATO," serang von der Leyen seraya mengatakan keliru mengatakan anggaran pertahanan dua persen dari PDB masing-masing anggota NATO sampai 2024 semata untuk NATO.
"Belanja pertahanan juga mengalir untuk misi penjaga perdamaian PBB, untuk misi-misi Eropa kita dan untuk kontribusi kita dalam memerangi terorisme ISIS," kata von der Leyen.
Dia mengatakan semua orang ingin menanggung bebas secara adil dan agar itu terjadi perlu konsep keamanan modern yang melibatkan NATO yang modern dan pertahanan Eropa bersatu serta investasi di PBB.
Sabtu pekan lalu, lagi-lagi via Twitter, Trump mengklaim Jerman utang banyak kepada AS dan NATO atas pertahanan yang kuat dan sangat mahal yang dibangun NATO dan AS untuk Jerman.
Trump mendesak Jerman dan anggota-anggota NATO lainnya untuk menaikkan belanja pertahanannya di NATO.
Belanja pertahanan Jerman sendiri naik sampai 1,4 miliar euro menjadi 38,5 miliar euro pada 2018. Angka itu mencapai 1,26 persen dari PDB Jerman, kata Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble, demikian Reuters.
Credit antaranews.com