Selasa, 07 Maret 2017

AS-Korsel latihan militer, Korut latihan peluncuran rudal balistik


AS-Korsel latihan militer, Korut latihan peluncuran rudal balistik
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan peluncuran roket balistik Angkatan Strategis Tentara Rakyat Korea (KPA) di lokasi yang tidak diketahui, dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Jumat (11/3/16). (REUTERS/KCNA )
Pyongyang (CB) - Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), secara langsung telah mengawasi pelatihan peluncuran rudal balistik oleh Tentara Rakyat Korea (KPA), kata Korean Central News Agency (KCNA), Selasa (6/3).

Yang terlibat dalam pelatihan tersebut adalah Satuan Artileri Hwasong di Pasukan Strategis KPA, "yang bertugas menyerang pangkalan pasukan agresor imperialis AS di Jepang ...", kata laporan itu.

Kim mendapat keterangan terperinci mengenai persiapan bagi penembakan tersebut "saat berkeliling di lahan peluncuran roket balistik", kata KCNA.

"Ia memuji Satuan Pasukan Strategis Artileri Hwasong sangat baik dalam menyelenggarakan dan mengomandani serangan penembakan dan secara ketat menjamin penembakan cepat dan simultan," kata laporan itu, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia menambahkan empat roket ditembakkan secara berbarengan.

Kim menggambarkan ketepatan peluncuran roket tersebut seperti "korps terbang akrobat dalam formasi", kata laporan itu.

Ia juga memerintahkan Pasukan Strategis KPA agar "tetap sangat siaga sebagaimana diperlukan oleh situasi suram, saat perang sesungguhnya mungkin meletus kapan saja, dan sepenuhnya siap untuk bertindakan secara tepat, mengambil posisi dan menyerang sehingga satuan tersebut dapat melepaskan tembakan untuk memusnahkan musuh segera setelah Komite Pusat Partai mengeluarkan instruksi", kata KCNA.

Pelatihan penembakan roket itu dilakukan pada Senin di pantai timur DPRK, kata beberapa laporan media sebelumnya dari luar DPRK.

Pelatihan tersebut dilakukan ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan pelatihan besar militer gabungan selama dua bulan.


Credit  antaranews.com