Selasa, 07 Maret 2017

Presiden Jokowi sambut kehadiran peserta KTT IORA

 
Presiden Jokowi sambut kehadiran peserta KTT IORA
Presiden Joko Widodo (kanan) bersiap memukul gong disaksikan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) saat membuka acara Business Summit dalam rangkaian KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/3/2017). (ANTARA/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean)
 
Jakarta (CB) - Presiden Joko Widodo menyambut kehadiran para kepala negara/pemerintahan peserta KTT IORA di Jakarta Convention Center Selasa pagi.

Presiden Jokowi yang mengenakan setelan jas warna gelap dan dasi warna merah tampak menyalami kepala negara/pemerintahan yang hadir.

Setelah berbincang sebentar, Presiden Jokowi langsung mempersilahkan kepala negara/pemerintahan untuk menuju tempat duduk yang telah ditentukan.

Setelah penyambutan dijadwalkan Presiden Jokowi dan para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan/Ketua Delegasi Anggota IORA melakukan foto bersama.

Setelah itu dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB, Presiden Jokowi membuka secara resmi KTT Indian Ocean Rim Assosiation (IORA) 2017.

Dalam kesempatan KTT IORA Presiden Jokowi juga dijadwalkan mengikuti debat umum, adopsi dan penandatanganan the IORA Concord and Signing of the IORA Concord bersama para pemimpin negara anggota IORA.

Presiden Jokowi juga dijadwalkan melakukan jamuan makan siang untuk menghormati Kepala Negara/Kepala Pemerintahan Anggota IORA. Selain itu juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara/pemerintahan.

Sebelumnya Menlu Retno Marsudi menyebutkan KTT IORa akan dihadiri 21 negara anggota, tujuh mitra wicara. Dari 21 negara, empat di antaranya merupakan anggota G-20. Enam dari tujuh mitra wicara adalah juga anggota G20.

Menlu menyebutkan dengan melihat komposisi anggotanya maka separuh dari negara yang ada di IORA, separuhnya merupakan anggota G20.

Menurut Menlu, KTT IORA merupakan salah satu forum penting untuk menjamin keamanan di sekitar lingkar Samudra Hindia. Selain itu juga forum untuk menggerakkan potensi ekonomi.

"Sebagai gambaran pentingnya kawasan lingkar Samudera Hindia adalah jumlah penduduk mencapai 2,7 miliar, dilalui setengah dari kontainer dunia, sepertiga kargo dunia, dua pertiga shipment energi dunia," katanya.

Ia menyebutkan Indonesia menjadi tuan rumah KTT IORA karena ingin menunjukkan kepemimpinan Indonesia di lingkar Samudera Hindia.

"Ini merupakan satu rangkaian leadership yang ingin dimainkan Indonesia di berbagai kawasan. Di Asia kita sudah bermain, juga di Pasifik, maka kita ingin bermain juga di lingkar Samudera Hindia yang selama ini belum ada satu governance yang bagus sehingga leaedehip Indonesia akan tunjukkan di KTT ini," katanya.

Ia menyebutkan ada enam prioritas IORA yaitu keamanan dan keselamatan maritim, fasilitas perdagangan dan investasi, manajemen risiko bencana, manajeman perikanan, akademi dan iptek serta pariwisata dan pertukaran budaya.


Credit  antaranews.com


Bishop: KTT IORA bukti kesuksesan keketuaan Indonesia


Bishop: KTT IORA bukti kesuksesan keketuaan Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah), Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan Maite Nkoana-Masahabane (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kanan) berfoto bersama usai memberikan keterangan pers hasil pertemuan tingkat menteri dalam rangkaian KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 Tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/3/2017). (ANTARA/IORA SUMMIT 2017/Widodo S. Jusuf) 
 
Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Lingkar Samudera Hindia (KTT IORA) menjadi bukti kesuksesan keketuaan Indonesia pada organisasi tersebut.

"Fakta bahwa kita mengikuti pertemuan yang sangat signifikan hari ini membuktikan bahwa di bawah keketuaan Indonesia, IORA telah mencapai tingkat kedewasaan yang baru sebagai sebuah organisasi," kata Bishop di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin.

Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) IORA di Padang, Sumatera Barat, 2015 lalu, Indonesia sebagai ketua IORA 2015-2017 mengusulkan KTT Peringatan 20 tahun IORA yang diselenggarakan pada 5-7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).

"Kami ucapkan selamat kepada Indonesia atas agenda yang sangat ambisius untuk IORA. Australia sebagai ketua IORA dari 2013 hingga 2015 juga dengan senang hati mendukung Indonesia untuk memperkuat IORA," lanjut dia.

Menurut Menlu Australia, Indonesia dalam KTT IORA juga telah berhasil membawa isu pencegahan dan pemberantasan terorisme dan radikalisme yang penting bagi kawasan dan global.

Menlu Bishop hadir di Jakarta dalam rangka menghadiri KTM IORA 2017 di JCC, Senin, bersama para menteri terkait dari 21 negara anggota dan tujuh negara peninjau IORA.

Di sela-sela pertemuan IORA, Bishop melakukan kunjungan kehormatan kepada Wapres RI, pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Credit  antaranews.com


KTT IORA akan hasilkan Jakarta Concord


KTT IORA akan hasilkan Jakarta Concord
KTT IORA akan dihadiri sejumlah kepala negara dari 21 negara anggota serta tujuh negara mitra wicara. (ANTARA/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean)
 
Jakarta (CB) - Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA), yang digelar di Jakarta pada 5-7 Maret 2017, akan menghasilkan suatu kesepakatan yang disebut Jakarta Concord.

"IORA Concord merupakan insiatif Indonesia sekaligus sebagai bentuk dari kepemimpinan Indonesia yang telah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari seluruh negara anggota IORA dengan judul yaitu Jakarta Concord," kata Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan pejabat tinggi (SOM) dalam KTT IORA Desra Percaya dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu.

Jakarta Concord tersebut akan diajukan terlebih dahulu ke pertemuan tingkat menteri pada hari kedua sebelum disahkan pada pertemuan tingkat kepala negara pada hari ketiga KTT IORA.

Jakarta Concord tersebut diberi judul Indian Ocean Rims Association: Promoting Regional Cooperation for Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean atau Mendorong Kerja Sama Regional bagi Samudra Hindia yang Damai, Stabil dan Makmur.

Pertemuan tingkat pejabat tinggi hari ini juga membahas dokumen outcome yang disebut sebagai Deklarasi untuk Mencegah dan Melawan Terorisme dan Ekstrimisme.

Selain itu, para pejabat tinggi juga memfinalisasi negosiasi mengenai rencana aksi IORA dalam empat tahun ke depan, kata Desra, yang juga merupakan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal IORA K.V. Bhagirath berharap proposal dan proyek yang diajukan dalam IORA bisa diimplementasikan segera setelah disetujui di pertemuan tingkat kepala negara di KTT IORA.

"Indonesia telah memainkan perannya sebagai ketua dan mengambil langkah ke depan untuk memperkuat kerjasama regional di Samudra Hindia," kata Bhagirath.

Penyelenggaraan IORA Summit 2017 kali ini bertema Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudera Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur).

Saat ini, IORA beranggotakan 21 negara yaitu Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand dan Yaman.

Selain itu, IORA juga menggandeng tujuh negara mitra dialog, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Prancis dan China. Terdapat juga dua organisasi peninjau di IORA, yaitu "Indian Ocean Tourism Organization" (IOTO) dan "Indian Ocean Research Group" (IORG).

Rangkaian Pertemuan IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret dan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.

Sebanyak 16 VVIP, yaitu tingkat kepala negara seperti presiden, wakil presiden, atau perdana menteri, dipastikan akan hadir dalam KTT IORA tahun ini.

KTT IORA 2017 yang baru pertama kali dilaksanakan setelah 20 tahun berdirinya organisasi tersebut diharapkan akan menghasilkan empat dokumen kesepakatan.

Dalam pertemuan tingkat menteri IORA akan disepakati Rencana Aksi IORA, yang berisi langkah-langkah yang akan dilakukan oleh seluruh negara anggota IORA selama empat tahun ke depan, salah satunya terkait isu pemberdayaan ekonomi perempuan (women economic empowerment).

Selain itu, para menteri IORA juga akan menyepakati Deklarasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme dan Ekstremisme dengan Kekerasan.

Dalam pertemuan tingkat tinggi atau KTT IORA, para kepala negara dan atau pemerintahan negara IORA akan menandatangani Jakarta Concord.

Sementara itu, dalam pertemuan bisnis IORA akan disampaikan Deklarasi untuk Aksi Konkret Kegiatan Ekonomi Negara Anggota IORA di masa depan.


Credit  antaranews.com