Foto: Pool
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Firmansyah Arifin, mengungkapkan dua kapal pesanan Filipina dihargai sebesar US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Harga tersebut merupakan dua unit kapal perang SSV yang masuk ke dalam satu tender.
"US$ 90 juta 2 unit. Harganya segitu tender internasional sudah ada. Dibungkus jadi satu," jelas Firmansyah saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
"Pasti ada harga unitnya ada, tapi waktu itu mereka butuhnya dua. Biasa kan beli dua ada diskon tapi enggak banyak," tambah Firmansyah.
Pada pertengahan April 2017 mendatang, PAL Indonesia akan mengirimkan kapal perang SSV kedua pesanan Filipina. Pengiriman kapal perang melibatkan pelaut asal Indonesia dan juga tentara Filipina.
Foto: Pool
|
"Kita ada ikatan pelaut Indonesia, lainnya mereka langsung didampingi oleh tentara mereka sendiri. Mereka ikut berlayar ke sana sambil berlatih," tutur Firmansyah.
Kapal perang SSV buatan Surabaya ini memiliki panjang 123 meter dengan lebar 21,8 meter. Kapal perang SSV ini mampu melesat hingga 16 knot dengan jarak maksimal 9.360 nm.
Kapal ini juga dilengkapi dengan ruangan mewah sekelas president room. Selain itu, untuk tujuan bantuan kemanusiaan, kapal perang SSV ini juga ada kamar operasi.
"Jadi mereka minta dibuatkan ruangan untuk presiden, president room. Kamar operasi, dia bisa lakukan operasi rumah sakit itu loh. Lainnya ruangan untuk tentara pasukan," tutup Firmansyah.
Credit finance.detik.com
Kapal Perang Buatan BUMN Ini Mampu Angkut 500 Pasukan dan 20 Tank
Foto: Pool
Jakarta - PT PAL Indonesia (Persero) tengah merampungkan pembuatan kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan militer Filipina. Kapal kedua ini akan dikirim April 2017 mendatang.
Kapal perang ini mampu mengangkut penumpang hingga 500 pasukan militer dan 121 penumpang. Selain itu juga bisa mengangkut angkutan tempur lainnya, seperti tank hingga helikopter.
"Dia punya kapasitas yang Filipina punya 500 pasukan dia bisa angkut, 20 tank tempur dia bisa angkut, 2 helikopter. Sehingga kalau dalam keadaan tidak perang bisa angkut orang truk dan sebagainya," jelas Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Firmansyah Arifin, saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Selain itu, kapal perang ini juga akan dilengkapi senjata di beberapa sisinya. Sehingga nantinya pihak militer Filipina bisa memasang senjatanya di atas kapal.
"Kemampuannya ini tentunya dia beli tanpa senjata. Dia bisa pasang senjata sendiri," tutur Firmansyah.
Selain untuk digunakan sebagai angkutan perang di laut, kapal perang SSV ini juga bisa digunakan sebagai angkutan untuk bantuan kemanusiaan.
"Ini sifatnya untuk bisa digunakan untuk operasi militer maupun operasi kemanusiaan, misalkan kaya di Indonesia digunakan untuk Aceh waktu kejadian di Aceh, kemudian Air Asia jatuh itu kapal komandonya di situ," tambah Firmansyah.
Credit finance.detik.com
Ekspor Kapal Perang ke Filipina, BUMN RI Kalahkan Korsel
Jakarta - PT PAL Indonesia (Persero) dipercaya menjadi produsen kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan militer Filipina. Ada dua kapal perang SSV yang dipesan Filipina ke BUMN galangan kapal ini. Satu kapal sudah dikirim pada Mei 2016 lalu, dan satu lagi akan dikirim April 2017 mendatang.
Dipercayanya PAL Indonesia memproduksi dua kapal perang SSV pesanan Filipina bukan tanpa perjuangan. PT PAL Indonesia sebagai BUMN galangan kapal mengikuti proses tender internasional yang melibatkan 8 negara.
Sebanyak 8 negara yang ikut dalam tender proyek kapal perang SSV, adalah negara yang sudah terkenal memproduksi kapal perang, salah satunya Korea Selatan.
"Jadi waktu dapatkan proyek ini dulu kami tender. Jadi bukan ditunjuk bukan apa, tender internasional yang mereka adakan kami ikut itu 8 negara 2014 awal tendernya," jelas Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Firmansyah Arifin, saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
"Itu 8 negara salah satunya Korea ada dari Australia pokoknya saingannya negara yang biasa main di situ," tambah Firmansyah.
Firmansyah pun menjelaskan perjuangan BUMN galangan kapal asal Surabaya tersebut bisa memenangkan tender kapal perang tersebut. Menangnya PAL Indonesia dalam tender tidak terlepas dari dukungan TNI Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan.
PAL Indonesia yang sebelumnya sudah memproduksi kapal perang SSV untuk TNI pun membawa kapal SSV tersebut berlayar ke Filipina untuk dipamerkan.
"Satu jadi dukungan dari TNI AL pemerintah khususnya Kemhan luar biasa. Dukungan begini kapal kiat sudah punya jadi itu dilayarkan sampai ke Filipina sana supaya bisa lihat," tutur Firmansyah.
Sehingga Filipina pun tertarik dengan kecanggihan dan ketangguhan kapal perang SSV buatan PAL Indonesia. Kemudian pada akhirnya Filipina mempercayakan produksi kapal perang SSV untuk dibuat di Surabaya.
"Kan mereka mau beli yang kayak begini, tapi di negaramu dipakai enggak. Ini kan untuk militer, dia kan enggak mau sebagai ajang uji coba," tutup Firmansyah.
Credit finance.detik.com