Menurut sang pejabat, al-Baghdadi kabur sebelum pasukan Irak mengepung kota yang menjadi benteng besar terakhir ISIS di Irak itu.
"Dia ada di Mosul selama beberapa waktu sebelum ofensif (militer pasukan Irak). Kami tahu dia pernah ada di sana," kata sang pejabat kepada wartawan.
"Dia kabur sebelum kami mengepung Mosul dan Tal Afar," sambung dia merujuk sebuah kota di arah barat Mosul.
Menurut dia, al-Baghdadi menyerahkan sepenuhnya kepada komandan-komandan lapangan ISIS dalam mempertahankan Mosul.
Al-Baghdadi diburu berbagai kalangan, termasuk pasukan khusus AS, sedangkan pasukan koalisi anti-ISIS fokus mematikan para komandan lapangan ISIS.
Menurut sang pejabat, ISIS telah banyak kehilangan daerahnya baik di Irak maupun Suriah. Sejak musim panas 2014 kelompok militan ini telah kehilangan 65 persen wilayah yang dikuasainya.
Menurut sang pejabat, ISIS kini sudah tidak memiliki harapan untuk mempertahankan Mosul, bahkan Raqqa di Suriah.
"Mereka masih percaya bahwa mereka masih bisa berfungsi dan tetap berencana menjalankan fungsi negara semu yang berpusat di lembah Sungai Eufrat," kata dia seperti dikutip AFP.
Credit antaranews.com
Pasukan Irak rebut penjara di Mosul dari ISIS
Unit pasukan khusus Irak memimpin operasi untuk merebut Mosul barat yang dimulai 19 Februari, sementara tentara dan paramiliter propemerintah memerangi ISIS di berbagai daerah di luar kota tersebut.
Pasukan dari Divisi Lapis Baja Kesembilan Irak dan kelompok paramiliter Furqat al-Abbas sudah merebut kembali penjara Badush, kata Komando Operasi Gabungan Irak dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.
Komando tidak menjelaskan secara rinci apakah masih ada orang yang ditahan di dalam penjara ketika fasilitas itu direbut kembali.
Menurut Human Rights Watch, militan bersenjata ISIS mengeksekusi hingga 600 tahanan dari penjara Badush pada 10 Juni 2014, memaksa mereka berlutut di sepanjang jurang terdekat sebelum mendorong mereka ke dalam dan membakar jasad-jasad mereka.
Dan anggota parlemen Irak Vian Dakhil mengatakan tahun itu bahwa ekstremis menyandera lebih dari 500 perempuan Yazidi di Badush.
ISIS menyasar minoritas Yazidi dalam operasi eksekusi brutal, penculikan dan pemerkosaan, membunuh para pria dan menawan perempuan dan anak perempuan sebagai budak seks.
Kelompok itu merebut wilayah utara dan barat Baghdad pada 2014, namun pasukan Irak dengan dukungan serangan udara pimpinan Amerika Serikat dan dukungan lain sejak itu merebut kembali sebagian besar wilayah mereka.
Pasukan Irak meluncurkan operasi untuk merebut kembali Mosul pada 17 Oktober, mereubt kembali sisi timur sebelum mengarah ke wilayah yang lebih sempit dan lebih padat di barat.
Credit antaranews.com