Rabu, 08 Maret 2017

Memanas hingga Saling "Sandera", PBB Minta Korut dan Malaysia Tenang


 
Memanas hingga Saling Sandera, PBB Minta Korut dan Malaysia Tenang
Ketegangan antara Malaysia dan Korea Utara yang dipicu pembunuhan Kim Jong-nam semakin memanas. Foto / Ilustrasi / Free Malaysia Today
 
KUALA LUMPUR - PBB menyerukan Malaysia dan Korea Utara (Korut) yang tengah bersitegang untuk tenang. Ketegangan memanas setelah Pyongyang melarang semua warga Malaysia meninggalkan Korut, dan dibalas oleh Malaysia dengan larangan serupa.

Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menganggap tindakan Korut terhadap warga Malaysia sebagai “penyanderaan”. Dia telah mendesak Korut untuk membebaskan semua warga Malaysia.

”Kami menyerukan tenang dan kedua belah pihak agar menyelesaikan perbedaan melalui praktik diplomatik dibangun,” kata juru bicara PBB Farhan Haq, pada Selasa sore, yang dikutip dari ABC News, Rabu (8/3/2017).

Ketegangan kedua negara ini dipicu oleh tuduhan Duta Besar Korut untuk Malaysia Kang Chol yang menyebut bahwa Malaysia berkomplot dengan kekuatan asing termasuk Korea Selatan dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam—kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-un—di bandara Kuala Lumpur 13 Februari lalu.

Tuduhan itu membuat Malaysia kesal dan mengusir Dubes Kang Chol. Pengusiran itu dibalas Pyongyang dengan mengusir Dubes Malaysia untuk Korut Mohamad Nizan Mohamad.

PM Najib saat berada di Jakarta kemarin mengeluarkan direktif untuk menanggapi langkah Korut yang melarang warga Malaysia di Korut untuk meninggalkan negara tersebut.

"Saya telah menginstruksikan Inspektur Jenderal Polisi untuk mencegah semua warga Korut di Malaysia meninggalkan negara sampai kita yakin keselamatan dan keamanan semua warga Malaysia di Korut," kata Najib dalam sebuah pernyataan.

Najib mengatakan sebagai bangsa yang cinta damai, Malaysia berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan semua negara. "Namun, melindungi warga negara kami adalah prioritas pertama saya, dan kami tidak akan ragu untuk mengambil semua langkah yang diperlukan ketika mereka terancam,” ujar Najib.


Credit  sindonews.com