Dubes Nikki Haley mendorong perdamaian negosiasi Israel-Palestina agar dimulai kembali. (AFP Photo/Mandel Ngan)
Melalui akun Twitter, setelah bertemu dengan Duta Besar Riyad Mansour, dia mengatakan warga Palestina mesti "bertemu dengan Israel dalam negosiasi langsung, alih-alih mengandalkan PBB untuk menghasilkan hal yang hanya bisa dicapai kedua pihak."
"Saya tidak tahu pada tingkat apa mereka mau melakukan itu, tapi begitu kami menerima permintaan terkait hal itu, kami akan merespons," ujarnya.
Proses perdamaian Timur Tengah ini terhenti sejak upaya Menteri Luar Negeri John Kerry untuk menengahi kesepakatan antara kedua negara gagal total April 2014 lalu.
Perancis ikut serta dan mengorganisir konferensi internasional, Januari lalu, bertujuan untuk mempersiapkan kembalinya negosiasi perdamaian kedua negara ini. Namun, hanya sedikit kemajuan yang dihasilkan konferensi itu.
"AS berkomitmen untuk mendukung proses perdamaian yang sesungguhnya antara otoritas Israel dan Palestina," kata Haley.
Mansour menyebut pertemuannya dengan Haley berjalan dengan hangat dan mereka sepakat untuk berdiskusi lebih lanjut.
Awal bulan ini, Haley menampik tudingan yang menyebut pemerintahan baru AS di bawah Presiden Donald Trump mengesampingkan solusi damai dua negara sebagai penyelesaian konflik Palestina-Israel.
"Kami sepenuhnya mendukung solusi dua negara, tapi kami juga memikirkan alternatif lain," kata dia.
Dewan Keamanan PBB akan mendiskusikan proses damai Timur Tengah pada 24 Maret nanti sekaligus mendengarkan laporan soal kepatuhan Israel pada resolusi yang mengecam pembangunan permukiman di tanah Palestina yang mereka rebut.
Resolusi itu diadopsi setelah pemerintahan Barack Obama memutuskan abstain dan tidak menggunakan hak vetonya.
Haley mengkritik langkah pemerintahan pendahulu Trump itu karena tidak membela Israel dan menyebut resolusi itu sebagai kesalahan besar.
Credit CNN Indonesia