Kamis, 02 Maret 2017

Gerilyawan serbu ibu kota provinsi di Afghanistan Timur

 
Gerilyawan serbu ibu kota provinsi di Afghanistan Timur
Dokumentasi seorang Tentara Nasional Afganistan berjaga di pos pemeriksaan di Provinsi Logar, Afganistan, Selasa (16/2). Penasehat NATO menginginkan tentara Afganistan mengurangi waktu melayani pos pemeriksaan dan lebih terlibat memerangi militan Taliban, pergeseran kunci taktis dari koalisi diharapkan akan memungkinkan pasukan lokal mengatasi pemberontakan yang semakin meningkat. Foto diambil 16 Februari 2016. (ANTARA FOTO)
 
Mehtarlam, Afghanistan (CB) - Dua personel polisi cedera dan beberapa gerilyawan tewas setelah petempur Taliban pada Rabu (1/3) menyerang pos pemeriksaan keamanan di Kota Mehtarlam, Ibu Kota Provinsi Laghman, kata seorang pejabat.

"Ratusan anggota Taliban menyerbu pos gaungan pasukan keamanan Afghanistan di Wilayah Maydani, Katal, Safiyo Qala, Armal dan Basram di sisi luar kota tersebut pada dini hari, sehingga memicu bentrokan sengit," kata sumber itu.

Informasi awal menunjukkan dua personel keamanan cedera dan tiga lagi hilang setelah bentrokan tersebut, katanya.

"Banyak korban jiwa jatuh di pihak gerilyawan dan baku-tembak sporadis masih berlangsung di sana sekitar tengah hari," kata sumber itu, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia menambahkan perincian lebih lanjut akan disampaikan kepada masyarakat pada hari yang sama.

Gubernur Provinsi Laghnam, Abdul Jabar Nahimi, bersama dengan para pejabat keamanan setempat, mengadakan pertemuan keamanan guna memantau situasi dan personel keamanan tambahan dikirim ke tempat yang menjadi sasaran, kata pemerintah provinsi di dalam satu pernyataan.

Belum diketahui apakah ada korban di pihak sipil selama bentrokan di kota itu, yang terletak 90 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Nasional Afghanistan, Kabul.

Bentrokan terjadi saat anggota Taliban melancarkan serangan terkoordinasi di dua lokasi terpisah di Kabul pada Rabu, sehingga menewaskan satu orang tewas dan 35 orang lagi cedera.

Petempur faksi santri itu, yang menguasai Afghanistan sebelum digulingkan pada penghujung 2001, melancarkan perlawanan lagi, melakukan penyergapan dan serangan bunuh diri, dan menewaskan personel keamanan serta warga sipil.

Mereka telah melancarkan serangan baru sejak awal 2015, ketika pasukan keamanan Afghanistan mengemban tanggung-jawab penuh keamanan dari pasukan AS dan NATO.




Credit  antaranews.com