Kamis, 22 September 2016

PBB Lanjutkan Kirim Konvoi Bantuan Kemanusiaan ke Suriah

 
PBB Lanjutkan Kirim Konvoi Bantuan Kemanusiaan ke Suriah
PBB akan melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke sejumlah daerah di Suriah. | (Istimewa)
 
NEW YORK - PBB memutuskan untuk kembali mengirimkan konvoi bantuan kemanusiaan ke Suriah pasca serangan yang menewaskan lebih dari 20 warga sipil. Sebelumnya, PBB sempat menunda sementara pengiriman bantuan ke Suriah pasca serangan tersebut.

"Persiapan untuk konvoi ini sekarang telah kembali di mulai dan kami siap untuk memberikan bantuan ke daerah terkepung dan sulit dijangkau sesegera mungkin," bunyi pernyataan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan seperti dikutip dari Independent, Kamis (22/9/2016).

Pernyataan yang hampir sama juga diungkapkan oleh pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) perwakilan di Suriah, Elizabeth Hoff. "Kami pasti mempersiapkan barang-barang kesehatan untuk pergi ke Moadamiya sesegera mungkin. Konvoi sedang dimuat hari ini dan dijadwalkan untuk besok."

Seperti diketahui, pada sejumlah jet tempur melakukan puluhan serangan di sekitar Aleppo, yang beberapa diantaranya mengenai konvoi bantuan kemanusiaan PBB. Serangan tersebut setidaknya menghancurkan 18 dari 31 konvoi truk bantuan kemanusiaan yang membawa bantuan makanan dari toko PBB ke kota URM al-Kubra, barat dari Aleppo, di daerah yang dikuasai kelompok pemberontak.

Serangan itu terjadi di tengah kembalinya permusuhan mengikuti rapuhnya perjanjian gencatan senjata yang diberlakukan selama seminggu. Padahal, gencatan senjata ini diharapkan akan menandai awal dari akhir perang saudara yang telah berlangsung selama lima tahun di Suriah.

Sebuah pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengatakan: "Kami tidak tahu pada titik ini apakah itu Rusia atau rezim Damaskus. Dalam kedua kasus, Rusia memiliki tanggung jawab pasti untuk menahan diri dari mengambil tindakan tersebut sendiri, tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga rezim dari melakukannya." Namun, baik Rusia dan Suriah telah membantah bertanggung jawab atas serangan itu.





Credit  Sindonews